• Kamis, 21 November 2024

Jamaah Haji indonesia Akan Jalani Proses Observasi Kesehatan di Asrama Haji.

- Kamis, 14 Juli 2022 | 08:53 WIB
Ilustrasi. Koper jemaah haji Indo (Foto: Dok. Kemenag)
Ilustrasi. Koper jemaah haji Indo (Foto: Dok. Kemenag)

Bogor Times -  Kepulangan jemaah haji Indonesia akan disambut dengan pembukaan mandiri selama 21 hari, menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Budi Sylvana.

Menurut Budi, jemaah haji yang tiba di Indonesia akan langsung mendapat observasi kesehatan di asrama haji.

Setelah observasi itu, jemaah haji dapat kembali ke rumah masing-masing untuk menjalani kemudian mandiri.

dekat, mandiri dilakukan untuk menyatukan kondisi kesehatan para jemaah haji yang baru tiba di Indonesia, setidaknya terjadi selama 21 hari.

"Bagi jemaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi, dapat kembali ke rumah dengan tetap menjalani bebas," ujar Budi Sylvana dalam pernyataan resmi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.
"Dan menyatukan kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan," tambahnya.


Disebutkan Budi, jemaah haji yang tiba di Indonesia akan menerima Kartu Kewaspadaan Kesehatan jemaah Haji (K3JH).
Nantinya, mereka yang menerima K3JH akan mendapat pengawasan dari Dinas Kesehatan.

Lebih lanjut, jemaah haji yang tiba di Indonesia akan dilakukan pengawasan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.


Ini karena masa kepulangan jemaah haji yang berada dalam aturan baru kesiapsiagaan Covid-19.

Polisi Sebut Ada Indikasi Gangguan Jiwa
di sekitar, salah satu pengawasan kekarantinaan yang disiapkan adalah pemeriksaan kesehatan saat tiba di bandara khusus jemaah haji.

"Bagi jemaah yang tiba di tanah air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi" ujarnya

penyaringan kesehatan, ini adalah proses pengecekan suhu tubuh jemaah haji melalui thermal scanner dan thermal gun.

Jika ada jemaah haji dengan gejala demam, Budi menyatakan segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tes antigen dan PCR.


"Jika hasilnya positif, fasilitas akan bebas untuk memperhatikan kasus-kasus tanpa gejala/gejala ringan. Sementara yang bergejala sedang/berat akan diarahkan ke RS Rujukan Covid-19," ujarnya lagi.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X