• Kamis, 21 November 2024

Inilah Area Rawan Longsor di Kabupaten Bogor, Minimnya 6 Titik Kecamatan

- Jumat, 15 Juli 2022 | 09:10 WIB
Ketum PB INSPIRA bersama KH. Abdul Karim dan Sekjen INSPIRA sedang menyerahkan bantuan logistik dari KAPOLRI.  (foto.dok)
Ketum PB INSPIRA bersama KH. Abdul Karim dan Sekjen INSPIRA sedang menyerahkan bantuan logistik dari KAPOLRI. (foto.dok)

Bogor Times- Berdasarkan data mitigasi bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, ada enam kecamatan yang masuk daerah rawan bencana.

Untuk mencegah korban jiwa dan materi di lokasi rawan bencana, BPBD Kota Bogor bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) melakukan inovasi dengan membuat sistem peringatan dini atau early warning.

Ada dua alat yang dipasang BPBD yakni alat peringatan dini banjir yang digagas Forum PRB wilayah Kelurahan Panaragan yang dipasang di Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara, beberapa waktu lalu.

Kemudian, alat peringatan dini bencana longsor yang dibuat Forum PRB wilayah Kedunghalang yang dipasang di Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah pada Kamis, 4 Juni 2022 lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, dua alat tersebut dibuat atas inisiasi stakeholder pengurangan risiko bencana.
Alat peringatan dini bencana longsor ini perdana dipasang di tebing Taman Peranginan, Jalan Jenderal Sudirman, di atas permukiman warga di RW 4, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah.


"Alat ini kita pasang di tebing daerah rawan longsor. Sehingga, saat terjadi pergerakan tanah, pergeseran tanah, atau potensi longsor, alat ini akan berbunyi, mengingatkan warga di lokasi rawan agar siap dan ada jeda menyelamatkan jiwa dan harta benda," ujar Theofilo.

Sebelum digunakan untuk mitigasi bencana alam, BPBD terlebih dulu melakukan sosialisasi
Dalam sosialisasi itu, BPBD juga memberikan pembekalan evakuasi dan tanggap darurat saat alarm tanda bahaya berbunyi.

Cara kerja alat ini pun cukup sederhana, hanya mengandalkan mekanik dari mesin yang sudah dirakit yang dihubungkan dengan tali yang dipasang di bibir jurang dan tuas pengendali alarm.

Otomatis, jika mekanik itu bergerak karena pergeseran tanah, sistem peringatan dini bencana longsor akan bekerja membunyikan sirene atau alarm tanda bahaya.

"Kalau terjadi, mereka tahu harus berbuat apa. Ketika alat berbunyi, kalau posisi lagi tidur harus bersiap evakuasi. Jalur mana yang bisa dilalui, jalur mana yang dihindari, sehingga kita menghindari korban jiwa tadi," ujarnya.

Dari data BPBD pada 2021, dari 700 kejadian bencana alam, sekitar 200 kejadian berupa tanah longsor.
Untuk itu, kata Theo, pihaknya juga sudah mengajukan dan mempresentasikan sistem peringatan dini ini kepada tim anggaran pemerintah daerah untuk bisa direalisasi pada tahun anggaran 2023.

Dilihat dari kontur tanahnya, kawasan Sempur memiliki kontur tebingan tanah hingga tebingan daerah aliran sungai.

Lurah Sempur Dicky Pratama mengatakan, dari data mitigasi rawan bencana di Sempur, setiap musim hujan yang dikhawatirkan adalah bencana alam. Sebab, wilayah permukiman di Sempur sangat beragam dari sisi kontur tanahnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Bencana Alam PB Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (INSPIRA), Hafiz Azami prioritas perbaikan infrastruktur daerah terdampak bencana terbilang lamban.

"Seperi penanganan insfrastruktur bencana alam di Kampung Cisarua, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Masyarakat masih menunggu perbaikan akses jalan yang rusak," usai Hafidz usai mengirimkan ribuan bantuan logistik dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Minggu (26/6/2022).***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X