• Kamis, 21 November 2024

TPPAS Nambo Klapanunggal Beroprasi Tahun Ini

- Jumat, 15 Juli 2022 | 22:16 WIB
sampah 3
sampah 3

Bogor Times-Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Nambo yang berada di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor akan mulai beroprasi tahun ini. Pada tahap uji coba, TPPAS akan mulai menerima kiriman sampah dengan kapasitas 1 ton per hari. 

Dinas Ling­kungan Hidup Provinsi Jawa Barat, PT Jabar Bersih Lestari sebagai pihak yang mengelola TPPAS Nambo dan Dinas Ling­kungan Hidup Kabupaten Bogor tengah memproses syarat administrasi per­izin­an analisa dampak ling­kung­an hingga tahapan teknis.

Kepala Bidang Persampahan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Ismambar Fadli menerangkan, keberadaan TPPAS Nambo sudah lama tidak digunakan setelah selesai dibangun.

Untuk mempercepat proses operasionalnya, perlu kembali melakukan pemeriksaan per­izinan serta persiapan teknis untuk memastikan semua pro­sedur dijalankan dengan baik.

"Jadi ada penyesuaian kembali terkait perizinan yang ma­sih harus disesuaikan. Teknisnya itu ada di bidang tata lingkungan," kata Fadli seperti dilaporkan kontri­butor "PR" Lingga Arvian Nugroho, Rabu 13 Juli 2022.


"Jangan sampai nanti ma­sya­rakat tau ada pemrosesan sampah di situ, namun kapan berfungsinya, kapan mulai dilaluinya oleh kendaraan sampah itu tidak tau. Kita harap agar Provinsi Jabar dalam hal ini untuk segera menyosialisa­si­kan," katanya.

Pada tahap perencanaan,TPPAS Nambo akan diujicobakan bulan depan dengan kapasitas 1 ton per hari. Trailer operasional pembuang­an dan pengolahan sampah rencananya akan dimulai dari wilayah Depok.

"Setelah alat atau mesin peng­­olah sampah tiba di Nambo dan diinstalasi, kemudian mulai dioperasikan. Diupaya­kan bulan ini atau bulan depan. Tergantung dari kesiapan PT JBL nya, apakah perangkatnya itu sudah bisa digunakan apa belum," ujarnya.

Karena jika alat pengolahan sampah itu belum bisa digunakan, sampah yang masuk ke TPPAS Lulut Nambo akan menjadi timbunan dan tum­puk­an sampah tanpa pengolah­an.

Dari luasan total 55 hektare, tidak semuanya akan digunakan. Sebab, dari kapasitas pengolahan sampah 1.500 ton per hari tersebut, pada tahap awal ini hanya sekitar 50 ton yang akan diolah atau dikirim dari wilayah Depok dan Tange­rang Selatan.

"Kalau kabupaten belum karena kita prioritaskan dulu yang urgent wilayah lain. Kedua kita belum punya anggaran terkait dengan tipping fee, be­lum kita anggarkan," ujar­nya.***

Persiapan ini dilakukan untuk mencegah dan meminimal­kan masalah yang timbul, baik dari sisi lingkungan maupun sosial di masyarakat sekitar.

Dengan demikian, kata Fadli, perlu juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sebelum operasional Nambo dijalankan.***

Cc.Muhammad

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X