• Kamis, 21 November 2024

Nama Terbaik Untuk Anak, Simak Cara Syariat Islam dalam Penamaan Anak

- Senin, 18 Juli 2022 | 14:41 WIB
15 Referensi Nama Bayi Perempuan Lahir Bulan Muharram 1444 Hijriyah Islami, Bermakna Indah dan Menyejukkan (Pixabay/Marvelmozkho)
15 Referensi Nama Bayi Perempuan Lahir Bulan Muharram 1444 Hijriyah Islami, Bermakna Indah dan Menyejukkan (Pixabay/Marvelmozkho)

Bogor Times- Rasulullah mengajarkan umatnya untuk memberikan nama pada buah hati saat hari ketujuh, mencukur rambut, serta aqiqah. Seperti dikutip dari kitab al-Adzkar karya An-Nawawi yang mengutip hadits dari riwayat Amr bin Syu’aib dari ayah dan kakeknya:


أن النبي صل الله عليه و سلم أمر بتسمية المولود يوم سابعه، و وضع الاذى عنه، و العقّ.
 

Artinya: Bahwa sesungguhnya Nabi memerintahkan untuk memberikan nama pada hari ketujuh, menghilangkan kesengsaraan dari padanya  dan aqiqah. (Muhyiddin Dhib,  Lawami’ al-Anwar; Syarh Kitab al-Adzkar, Bairut, Dar Ibn Kathir, 2014, juz 2,  halaman: 143)


Dalam tradisi masyarakat, perintah ini sudah mendarah daging sesuai khas masing-masing daerah. Misalnya tradisi molang are. Biasanya kebiasaan ini dilaksanakan pada hari keempat puluh sejak kelahiran anak dengan menyembelih dua ekor kambing bagi anak laki-laki atau satu kambing bagi anak perempuan. Biasanya acara ini diisi dengan khatmil qur’an, Yasin maupun shalawatan bersama. Selain itu, setiap orang yang diundang, secara bergiliran meniup ubun-ubun bayi ketika keadaan mahallul qiyam. Pada hari ini juga, nama sudah resmi diberikan kepada sang bayi.
 

Banyak pilihan dalam pemberian nama, salah satunya disunahkan menggunakan nama yang disandarkan kepada Allah atau sifat-Nya. Seperti Abdullah Abdurrahman, Abdul Ghafur,  Abdur Rauf, dan sebagainya. Ada sejumlah pendapat ulama perihal nama yang paling disukai Allah. Namun, jumhur atau mayoritas ulama menyebut nama Abdullah dan Abdur Rahman  sebagai yang paling disukai.
 

Berbeda dengan Said bin al-Musayyab yang mengatakan bahwa nama paling disukai adalah nama-nama dari nama para nabi. Hal ini sebagaimana dapat disebutkan dari karya Muhammad bin Qayyim, Tuhfatul Maulud bi Ahkam al-Maulud, t.t, Maktabah Dar al-Bayan, 1971,  hlaman: 112.
 

Bisa juga, seseorang meminta kepada orang yang dianggap shalih sebagaimana disarankan Muhyiddin Dhib dalam kitabnya Lawami’ al-Anwar. (Lihat Muhyiddin Dhib, Lawami’ al-Anwar, halaman 145). Opsi terakhir ini yang sering dipraktikkan umat Islam  karena mereka percaya orang shaleh adalah sumber keberkahan.
 

Namun demikian, hal yang juga layak diketahui adalah bahwa terdapat nama yang haram dipakai sebagaimana disampaikan Abu Muhammad bin Hazm: Mereka para ulama sepakat terhadap keharaman memakai semua nama yang disembah selain Allah, seperti Abdul Uzza, ‘Abd Hubal, ‘Abd ‘Amr, ‘abdul Ka’bah, dan yang serupa dengannya. Selain itu, kita tidak boleh menggunakan nama yang menunjukkan penghambaan kepada manusia, seperti Abdul Ali, Abdul Husain, atau nama dari sifat yang maknanya menyamai maupun mengungguli Allah, seperti nama Malikul Muluki (raja diraja) dan Sulthanus Salathin (penguasa dari para penguasa). Keterangan ini sebagaimana disampaikan Muhammad bin Qayyim, dalam kitab Tuhfatul Maulud, halaman 113-114.
 

Di samping itu, Rasulullah memerintah kepada umatnya untuk memberikan nama yang baik kepada anaknya. Seperti dalam hadits riwayat Abi Darda’ berikut ini:


قال رسول الله صل الله عليه و سلم: انكم تدعون يوم القيامة باسماءكم واسماء آبائكم، فاحسنوا اسمائكم.

Artinya: Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda; Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama bapak kalian, maka perbaguslah nama kalian. (Muhyiddin Dhib, Lawami’ al-Anwar, halaman: 146)
 

Maka hindarilah menggunakan nama yang tidak baik termasuk tidak memiliki arti. Ada sejumlah nama di masyarakat yang tidak mempunyai arti, seperti nama ‘buter’ yang mempunyai makna sisa nasi yang berserakan di lantai ketika makan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X