Era Gadget, Pesantren Jadi Pilihat Tepat Para Orang Tua

- Senin, 25 Juli 2022 | 07:55 WIB
Pondok Pesantren (Boks/Bogor Times)
Pondok Pesantren (Boks/Bogor Times)

Bogor Times- Gadget, baik itu handphone (HP), tablet, hingga laptop, merupakan barang yang sulit untuk dilihat dari kehidupan sehari-hari. Alat ini juga tidak asing lagi untuk anak-anak. Dari anak sekolah dasar (SD) hingga taman kanak-kanak (TK) sekalipun, sudah banyak yang memiliki gadget sendiri.

masalah itu, Pengasuh MDTA Qothrotul Falah, Lebak, Banten, KH Nurul Huda Ma'arif menyampaikan bahwa solusi terbaik untuk menghindarkan anak dari kecanduan gadget adalah memondokkannya ke pesantren khusus anak-anak.

 “Salah satu solusi terbaik adalah pesantren anak, yang nyata adalah anak dari gadget. Anak diajak fokus pada raihan pendidikan,” terang Kiai Nurul dalam keterangan yang diterima NU Online, Sabtu (23/7/22). Memondokkan anak, menurut dia, setidaknya dapat menghindarkan anak dari perilaku kecanduan gadget. Pondok pesantren jelas memiliki lingkungan yang baik dan aman bagi anak-anak. Baca Juga: 10 Muharram, Hari Anak Yatim 

“Hari-harinya diisi dengan aneka kemanfaatan, baik ibadah, belajar umum maupun belajar agama. Pergaulan sosial pun diajarkan dengan baik di sana. Tak mondok, saat ini, adalah kerugian yang serius,” ujar dia. Ia menjelaskan, di era informasi saat ini mendidik anak bukan perkara mudah karena banyak tantangan yang luar biasa. Memondokkan anak salah satu upaya untuk menghalau tantangan itu.

“Yang terpenting bagi orang tua bukan meninggalkan apa yang mereka tinggalkan, tapi meninggalkan apa yang ada di hati dan pikiran mereka,” jelasnya. Menurutnya, tantangan terberat anak-anak hari ini, salah satunya adalah gadget.

“Mereka begitu betah berlama-lama bermain gadget. Bermain game atau selainnya. Tak peduli mata rusak, fisik rusak, saraf rusak, bahkan psikologi rusak,” terang

 Ia menegaskan, dampak negatif tersebut, berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental anak. Dalam hal ini orang tua harus mewaspadai berbagai bahaya ini.

“Bahaya laten ini harus segera diputuskan oleh orang tua yang peduli masa depan anaknya,” tegas dia. Dilansir dari Anadolu Agency (AA), banyak anak Indonesia yang menderita gangguan mental akibat kecanduan gadget. AA juga melaporkan bahwa kecanduan gadget yang dialami oleh sekitar 25 persen dari poli kedokteran anak pada salah satu rumah sakit di Bogor, Jawa Barat, pada tahun 2019 silam. Pengaruh gadget ini perlu ditunjukkan oleh orang tua.

Aa menyebutkan ciri-ciri kecanduan gadget, yaitu emosional yang tidak stabil ketika diminta untuk berhenti mengambil gadget-nya, hingga menunjukkan perilaku agresif.

Fenomena gadget anak-anak juga mendapatkan respon dari Psikolog Keluarga Hj Alissa Qotrunnada Wahid. Ia mengatakan bahwa mendisiplinkan anak dari gadget penting diterapkan sejak dini.

“Aturan dari orang tua tentang penggunaan gadget dapat dikomunikasikan dari mulai usia 3 tahun, saat anak sudah mampu diajak dialog. Hal itu penting untuk mendisiplinkan mereka,” kata Alissa.

Bagaimana pun di era teknologi dan informasi ini, gadget memiliki posisi yang penting. Sehingga, kepemimpinan, hal yang penting dilakukan oleh orang tua adalah kontrol. “Mengontrol anak itu sebenarnya mudah. Buat komitmen dengan mereka dan usahakan selalu mengajaknya berkomunikasi dengan baik,” terangnya. “Intinya, perhatian perhatian anak dari gadget bisa dilakukan dengan cara,” imbuh Alissa.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Usman Azis

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X