Bogor Times,Jakarta-Perang antara Rusia dan Ukraina menjadi salah satu penyebab ketidakpastian ekonomi global.
Hampir semua negara di dunia terkena imbas dari perang ini, khususnya karena krisis pangan dan energi yang dimunculkan.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan belum ada yang bisa memastikan kapan perang ini akan berakhir.
Bahkan, Luhut sudah bertanya kepada sejumlah intelijen dunia yang dia kenal terkait perang tersebut.
Baca Juga: Siapa Walikota Bogor dan Berapa Saudara yang dimilikinya
"Sampai kapan perang ini? Dari semua intelijen yang saya tanya, jawabnya ketidakpastiannya tinggi,"ujar Luhut dalam acara Perkenalan dan Silaturahmi Kadin Indonesia Komite Tiongkok, di Hotel Langham, Jakarta.
Perlu ditekahui,bahwa penyebab konflik Rusia-Ukraina dimulai pada tahun 2013, ketika presiden Ukraina kesepakatan dan ekonomi dengan UNI Eropa. Setelah itu konflik terjadi karena gerakan separatis.
Baca Juga: Walikota Bogor dan Karang Taruna Bagikan Sembako di Kampung Cikeas
Baca Juga: Pengacara Brigadir J Temukan Jejak Elektronik Pembunuhan Berencana
Berikut penjelasannya.
Konflik antara Ukraina dan Rusia menjadi pembahasan di seluruh dunia. Penyebab konflik Rusia-Ukraina ini sudah ada sejak dulu.
Konflik bersenjata di Ukraina Timur sempat terjadi di awal tahun 2014. Sementara itu bulan Oktober 2021, Rusia mulai memindahkan pasukan dan peralatan militer di dekat perbatasan Ukraina.Pemindahan pasukan dan militer ini memicu potensi invasi.
Baca Juga: Kapolresta Menanggapi Pernyataan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso
Tahun 2005 dan 2014, terjadi revolusi di negara Ukraina. Negara tersebut menolak supremasi Rusia dan mencari cara untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization).NATO adalah aliansi militer yang terdiri dari 28 negara di Eropa dan Amerika Utara.
NATO mewajibkan anggota setiap negara mencari solusi damai dan menuntaskan konflik. Posisi NATO murni sebagai aliansi pertahanan. Jika salah satu negara diserang, maka anggota dari negara NATO mewajibkan untuk solidaritas.