• Kamis, 21 November 2024

Irjen Kemensos Tidak Tau Soal Beras Tertimbun, PMII: Malu-maluin

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 23:21 WIB
Kemensos (Foto ig @kemensos)
Kemensos (Foto ig @kemensos)

Bogor Times-Keterangan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Sosial (Kemensos) Dadang Iskandar yang tidak mengetahui pasti bantuan sosial (bansos) yang tertimbun di lahan kosong di Kota Depok menjadi cibiran aktifis mahasiswa. 

"Posisi Irjen itu sudah seharusnya tau, jadi malu-maluin kalau sampai tidak tau," kata Aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bogor pada Selasa 03 Agustus 2022.


Sebelumnya, Irjen Kemensos Dadang Iskandar dalam konferensi pers prihal penimbunan bansos di lahan kosong memberi penyataan tidak mengetahui rencana penyaluran bantuan tersebut di Kementerian Sosial, Selasa 2 Agustus 2022.

“Sampai sekarang belum (mengetahui),” ujarnya.

Dadang menyatakan sudah sudah berupaya mendatangi pihak JNE untuk meminta penjelasan terkait penimbunan beras bansos itu.

Sayangnya, Dadang belum bertemu langsung dengan pihak JNE. Makanya pihaknya menelusuri temuan itu ke PT SSI, perusahaan yang juga bekerja sam dengan Bulog dalam penyaluran bansos awal pandemi lalu.

“Kita sendiri menemui pihak JNE. Namun belum bisa ketemu. Makanya kami sedang melakukan dan mengusutnya ke pihak PT SSI,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dadang mengatakan, berdasarkan temuan di lapangan karung beras bantuan sosial itu juga tidak terdapat stiker bertuliskan ‘Bantuan Presiden Melalui Kemensos’.

Karenanya dia menduga bahwa bansos yang tertimbun itu bukan dari Kementerian Sosial. Sebab kata dia, bila merujuk ke arsip dokumen yang dimiliki kementeriannya, Banpres yang disalurkan Tahun 2020 lalu ada stiker tersebut di karung beras.

“Diduga ya, masih diduga. Karena Dalam dokumen-dokumen kami pada saat kami dulu evaluasi terkait dengan bantuan itu ada stiker,” ucapnya.
Meski begitu, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga belum menyatakan bahwa tidak adanya stiker di karung beras itu bukan berarti menjadi bukti kuat kalau bantuan itu bukan dari kementeriannya.


“Jadi gini menurut saya pak Irjen ini, jadi gini, kita tidak tahu saat pemusnahan itu, saat pembuangan labelnya diambil atau diganti, kita belum tahu. Tapi dicek fakta di lapangan tidak ada (label),” ucapnya.

Sebelumnya, video viral di jejaring media sosial terkait penimbunan bansos beras di Depok.

Deputi Bidang Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Andie Megantara, mengatakan bahwa alasan penguburan dilakukan karena beras tersebut sudah dalam kondisi rusak.

“Berdasarkan hasil koordinasi TIM Bansub Kemenko PMK dengan Polres Kota Depok dan JNE, didapatkan informasi bahwa beras tersebut saat ditimbun sudah dalam kondisi rusak saat dalam perjalanan menuju Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” ucapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Usman Azis

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X