• Jumat, 22 November 2024

Sejarah Awal Mula Ka'bah Berkiswah

- Sabtu, 3 September 2022 | 06:05 WIB
Kiswah (Bogor Times)
Kiswah (Bogor Times)

Bogor Times-Pastinya sudah banyak yang mengetahui, Kiswah atau kain hitam yang menyelimuti Ka'bah pernah mengalami perubahan di tiap zaman.

Perubahan itu tidak hanya dari segi jenis kain dan warna kiswah saja, tetapi juga dari segi siapa yang ‘bertanggung jawab’ untuk menyediakannya, ornamen-ornamen yang menghiasinya, dan waktu pergantiannya.

Kain kiswah Ka’bah adalah sutra hitam, diproduksi oleh sebuah pabrik khusus yang didirikan oleh otoritas Arab Saudi, dan diganti dengan kain baru setahun sekali setia tanggal 9 Dzulhijjah.

Baca Juga: 408 Jamaah Haji Kloter 20 Asal Kota Bogor Tiba Dalam Keadaan Sehat*

Baca Juga: Masuk ke Raudhan, Jemaah Haji Indonesia Wajib Miliki Tasreh atau Surat Izin

Baca Juga: Dahulukan Daftar Haji, Peluang Daftar Haji Kini Ringan, Mudah dan Cepat

Dalam beberapa literasi dijelaskan beberapa pendapat mengenai siapa yang pertama kali menutup Ka’bah dengan kiswah, mulai dari Nabi Ismail AS hingga Adnan bin Udd—buyut Nabi Muhammad.

Salah satunya menyebutkan bahwa orang yang pertama kali menyelimuti Ka’bah dengan kain adalah Raja Dinasti Himyariyah Yaman, Abu Karb As’ad. Mengutip Ali Husni al-Kharbutli dalam Sejarah Ka’bah (2013).

Suatu ketika As’ad bermimpi bahwa dirinya menutupi Ka’bah dengan kain. Lalu, dia kemudian menunaikan mimpinya itu ketika melintasi Makkah setelah dirinya pulang dari sebuah peperangan di Yatsrib pada 220 sebelum Hijriyah.

Baca Juga: Meninggal Saat Haji dan Umroh, Simak Cara Memandikannya

Baca Juga: 67 Jamaah Haji Indonesia Mati Syahid

Baca Juga: Dua Negara, Indonesia dan Malaysia Tuntut Transparansi Biaya Haji

Awalnya, As’ad menutup Ka’bah dengan kulit dan kain kasar (khasf). Riwayat lain mengatakan bahwa saat itu As’ad menutupi Ka’bah dengan daun kurma dan melapisinya dengan bunga Ma’afir yang begitu wangi.

Kemudian karena khawatir kiswah tersebut akan membebani bangunan Ka’bah, maka dia menggantinya dengan kain yang dijahit dari Yaman .

Pada tahun-tahun berikutnya, orang-orang berbondong-bondong menghadiahi Ka’bah dengan kain. Dari kain itu kiswah Ka’bah diambil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Usman Azis

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X