Bogor Times- Mensiasati perlawanan pada Golongan Putih (Golput). KPU Kabupaten Bogor luncurkan inovasi Penelitian & Teknologi Pemilu (Lebih Baik) untuk menjaring kaum milenial yang mungkin golput.
Kepada wartawan, Ketua KPU Kabupaten Bogor Ummi dijelaskan, berdasarkan catatan Pemilu tahun 2019, terdapat 43 persen pemilih di Kabupaten Bogor yang berasal dari pemilih milenial.
Untuk itu KPU Kabupaten Bogor telah menyiapkan juga salah satu inovasi dengan nama Better yang secara harfiah berarti riset dan teknologi Pemilu Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Butuh Dukungan Semua Stakeholder, KPU Kabupaten Bogor: Ini Menjadi Sebuah Pekerjaan Berat
Baca Juga: INSPIRA Maluku Menilai Kinerja Jenderal Listyo Sigit Sangat Optimal Sepanjang Menjabat Kapolri.
Dimana pemilih pemula juga bisa melakukan akses tanpa harus datang ke KPU. Selain itu, banyak juga inovasi lainnya dengan menggandeng semua pihak terutama elemen-elemen yang berpengaruh di Kabupaten Bogor.
“Kemarin kami sudah berlari dalam berbagai persiapan, karena memang persiapan kita harus jauh lebih karena beban pekerjaan kita mungkin sedikit lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota lain,” jelasnya.
Ia mengaku telah menggandeng semua pihak terutama elemen-elemen yang berpengaruh di Kabupaten Bogor. Baik itu para pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, pemuda, perguruan tinggi dan lain sebagainya, yang pada akhirnya pelaksanaan di 2024 nanti, semuanya dapat berjalan dengan baik.
Baca Juga: Ingin Diakui Umat Nabi Muhammad? Citai Tanah Air, Simak Dalil Hadis Keharusan Mencintai Negara
Baca Juga: Baca Doa ini Saat Melihat Hal Buruk, Tuntunan dari Nabi Muhammad SAW
Baca Juga: Malaikat Jibril Bagi Amalan Pengusir Jin Jahat, Hafalkan Amalan ini, Cara Jitu Usir Makhluk Halus Tanpa Trik
“Teman-teman dari Bawaslu adalah bagian dari penyelenggara, sehingga sukses tidaknya penyelenggaraan tahapan Pemilu, dan pemilihan itu juga tergantung dengan teman-teman. Bahkan ini merupakan bagian dari sistem pendukung penyelenggaraan pemilu itu sendiri. Saya mengajak semua masyarakat Kabupaten Bogor untuk menggunakan hak pilihnya pada waktunya nanti, termasuk berpartisipasi dalam persiapan tahun ini,” sebut Ummi.
Di tempat yang sama, Koordinator Divisi Hukum Data dan Informasi Bawaslu Kabupaten Bogor, Naotalia Apapyo mengungkapkan, saat ini kami fokus pada pencegahan, pengawasan, dan penindakan Pemilu.Bawaslu sendiri bekerja sesuai dengan regulasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, Perbawaslu tanggal 13 Maret 2018 dan SE Bawaslu nomor 19 tahun 2022 untuk pengawasan verifikasi administrasi yang sedang berjalan.
“Fokus kami yakni pencegahan, pengawasan dan penindakan pelanggaran Pemilu, termasuk sosialisasi yang terus berjalan, mengawasi tahapan Pemilu yang dilakukan oleh KPU itu juga tugas dan fungsi Bawaslu”, ungkap Naotalia.
Baca Juga: Engga Mencintai Tanah Air dan Negara, Simak Beberapa Dalil Al Quran di Bawah ini
Baca Juga: Agar Berkah Jalani Hidup di Bulan Safar, Baca Doa ini
Baca Juga: Menyelami Makna Sujud Berbasis Referensi Tafsir Al Quran
Naotalia juga menegaskan, hingga saat ini belum ada panitia Pengawas Pemilu di tingkat kecamatan. Saya menghimbau sahabat Bawaslu untuk memfollow media sosial Bawaslu Kabupaten Bogor, mulai dari Instagram, Twitter, Facebook dan YouTube untuk mendapatkan informasi terupdate dari Bawaslu Kabupaten Bogor. Nao berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam pengawasan yang partisipatif dalam tahapan dan penyelenggaraan pemilu 2024.
“ini pesta pesta penyelenggara saja, tapi ini peserta seluruh Indonesia pesta harus meriah.Tidak hanya kita bicara kuantitas, tapi sebagai pemilih bukan hanya mencoblos pada saat hari H atau memberikan hak konstitusinya saja, tapi juga ikut mengawasi saat pelaksanaan hari H tersebut,” imbau Naotalia.
Naotalia melanjutkan, itulah peran serta aktif dari masyarakat, di situ juga muncul pengawasan partisipatif yang harus dilakukan oleh sahabat Bawaslu bahkan masyarakat Indonesia, sehingga, pesta demokrasi-betul berintegritas dan berkualitas.***
Artikel Terkait
Dikomentari Sebagai Aktivis Politik, Natalius Pigai : Kalau Yenny Wahid Yang Ngomong Gak Bisa Saya Lawan
Bupati Ade Yasin Luncurkan Program DP3 , Ciptakan Masyarakat Melek Politik dan Cerdas
Komedian Narji Cagur di Kabarkan Banting Setir ke Dunia Politik
Diduga Karena Taraget Politik di DKI Jakarta, Hubungan Megawati dan Jokowi Merenggang
Ferdinan Hutahaean dan Tumbal Politik Identitas
Pertama Kali Prabowo Salat Ied Bersama Tokoh Politik Lainnya
Prabowo Temui Presiden Joko Widodo.Agenda Politik 2024?
Ciptakan Situasi kondusif dan Harmonis Jelang Tahun Politik, Netfid dan Kesbangpol kota Bogor Jalin Komitmen
Dugaan Kasus Pengeroyokan Yang Dilakukan Oleh Iku Uwais Berlanjut
Lamban, Kasus Dugaan Investasi Bodong Trading Baru Tahap Penyidikan
Non-aktifkan 3 Perwira, INSPIRA Nilai Kapolri Profesional-Transparan Ungkap Kasus Brigadir J.
Ketua IPW Minta Agar Kasus Brigadir J Diberi Sanksi Pasal 233 KUHP
Pengacara Mirzani Minta Kasus Pencemaran Nama Baik Dihentikan
Kasus Dugaan Pembunuhan Brigadir J Naik ke Tahap Penyidikan
Kabag Hukum Setda Kota Bogor Pertanyakan Kemana Uang PMP Rp 5.5 Miliar Dalam Kasus PDJT
Kasus Covid19 Mengalami Kenaikan Jakarta Berada di Posisi Teratas
IPW Apresiasi Kapolri Karena Sudah Menarik Kasus Tewasnya Brigadir J ke Mabes Polri
Urgensi Demokratisasi Partai Politik
Kejaksaan Negeri Kota Bogor Setor Kerugian Negara Kasus Korupsi Dana Bos Rp 985 Juta ke Pemprov Jabar