• Jumat, 22 November 2024

Demo Mahasiswa Ricuh, Pemerintah Dianggap Tidak Pro Rakyat

- Jumat, 9 September 2022 | 15:10 WIB
Demo Mahasiswa PMII Kota Bogor bersama beberapa Universitas  (Dokumentasi PMII)
Demo Mahasiswa PMII Kota Bogor bersama beberapa Universitas (Dokumentasi PMII)

Bogor Times-  Gelombang demonstrasi menolak harga bahan bakar minyak (BBM) di daerah masih berlanjut pada Rabu, 7 September 2022.

Di Purwakarta, unjuk rasa mahasiswa itu acara kericuhan. Mereka memaksa masuk ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga merusak pagar gerbang utama.

Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Edwar Zulkarnain mengaku tentang langkah persuasif.

 

Baca Juga: Shalat Fardhu Haram Dilakukan! Simak Beberapa Waktu yang Diharamkan untuk Shalat Fardhu

Baca Juga: Kesan dan pesan Mahasiswa baru Komunikasi dan Penyiaran Islam Mengikuti Ta'aruf UIKA 2022

Baca Juga: Viral! Pria Bakar Tafsyir Al Quran, Pelaku: Kembali Kepada Quran dan Sunnah

“Bagaimanapun, peserta unras adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi dan dilindungi undang-undang," katanya.


Berdasarkan laporan kontributor “PR” Hilmi Abdul Halim, unjuk rasa mahasiswa kali ini adalah yang kedua kali sejak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Sebelum tiba di gerbang Gedung DPRD Purwakarta, massa terlebih dahulu melakukan konvoi di jalan protokol.

Aksi jalan kaki bersama itu pun sempat menimbulkan kemacetan di Jalan Ahmad Yani selama beberapa jam.
Tiba di Gedung DPRD,

perwakilan mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Mereka menyampaikan karena empati, salah satunya memprotes kenaikan BBM bersubsidi yang dinilai menyengsarakan.

Yang kedua, berantas mafia migas, kemudian meminta pemerintah mencarikan harga kebutuhan pokok dan yang keempat untuk menjaga persediaan dan pendistribusian BBM,” kata salah seorang koordinator mahasiswa.


Setelah masuk ke area Gedung DPRD, massa pun ditemui pimpinan Ketua DPRD. Massa pun akhirnya membubarkan diri secara tertib setelah pertemuan tersebut.


Di Kota Bogor, puluhan mahasiswa yang mendorong dari Tugu Kujang menuju Istana Kepresidenan Bogor.

Aksi itu dilakukan untuk menggambarkan kesengsaraan masyarakat yang terkena dampak dari kenaikan harga BBM.
Pada aksi dorong motor itu mahasiswa juga menyampaikan orasinya yang menolak keras kenaikan harga BBM.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X