Bogor Times- Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi untuk mendapatkan pujian dan kecaman dari kalangan masyarakat, termasuk di kota Bogor Jawa Barat. Kehidupan masyarakat meningkat dengan kenaikan harga barang dan jasa.
Kebijakan penyaluran dana bantuan sosial pada msyarakat juga tak efektif. Selain data yang amburadul, juga pembagian tak merata pada warga miskin.
Di kota Bogor, lebih dari ratusan mahasiswa, buruh dan orang lain secara bergantian berunjuk rasa di depan istana Bogor dan kantor DPRD Kota Bogor menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022.
Baca Juga: Stres, Seorang Suami di Bogor Kembali Suami
Disisi lain presiden Jokowi telah memberikam kepada pemerintah daerah untuk menjaga harga dan meningkatkan ketahanan pangan untuk mendukung daya beli masyarakat dan pemulihan ekonomi.
Ditengah situasi yang sangat menarik, baru baru ini viral foto plesiran ASN Kota Bogor ke Bali ketika kondisi masyarakat yang sedang tercekik akibat BBM naik, sunggu miris tigline bogor berlari kini menjadi Bogor berlalu akibat kelakuan oknum ASN kota Bogor yang memanfaatkan krikitan dari masyarakat.
Fahrizal aktivis pemuda Kota Bogor mengumumkan beredarnya foto plesiran ASN dari Dinas Perumahan dan pemukiman Kota Bogor menyayat hati masyarakat, pasalnya saat masyarakat susah untuk memenuhi kebutuhan hidup, malah enakan ke Bali.
Baca Juga: 60 Kelompok dan 30 Lokasi Tauran dalam Pengawasan Polresta Bogor
"mau motif kerja atau lainnya, ada urgensinya kebali saat ini, ASN susai Arah kemendagri semestinya fokus dalam penanganan dan pemulihan ekonomi". berakhir.
fahrizal menambahkan kelakuan ASN ini, menjadi catatan buruk dari kinerja Bima Arya dalam mengontrol bawahannya.
"segera bertindak untuk pejabat pejabat di Disperumkim, jelas sudah mencoreng nama baik kota Bogor, evaluasi kinerja mereka, apa prestasinya untuk kota Bogor". katanya.
fahrizal berpendapat proses penempatan tugas ASN masih banyak yang tidak tepat sasaran, makanya banyak sekali kesalahan yang sering terjadi.
"masih baru masalah temuan BPK terkait alun alun juga semrautnya rumah susun dan RTLH serta lainnya, Bima arya harus segera menegur bawahanya, merotasi pejabat struktural, yang sesuai dengan disiplin ilmunya, ditemukan juga periode jabatan sudah sangat lama, dan penyegaran" tutupnya.* * *
Cc.Febri
Artikel Terkait
Digerebeg Polisi, Ratusan Kilo Ganja Gagal Edar
Ingin Paru-paru Sehat? Makanlah Sembilan Jenis ini
17 Organisasi Kolaborasi Gelar Ngamal Untuk Rasta
Diduga Kerap Lakukan Asusila, Warga Depok Tolak Hadiran Pimpinan Pondok Pesantren dan Media Islam
Sadis, Dua Remaja Bersaudara DIperkosa dan Dibunuh
Pamer Jet Pribadi, Poltisi PDIP Jadi Sorotan Usai Usulkan Penghapusan 450 Va Masyarakat Miskin
WHO Infokan Area Rawan Covid-19, Menaker Imbau Pekerja Terapkan K3
Tabrakan Beruntun di Tol, Satu Orang Tewas
Pengerjaan dan Penutupan Jl Raya Tarikolot Maksimal 2 Minggu, Masyarakat Diharapkan Bersabar
Bantuan Subsidi BBM dan BPNT Desa Bojong Kulur Berjumlah 650 KPM, Masyarakat Antusias
Presiden Instruksikan Pejabat Pakai Mobil Listrik, Pengamat: Butuh Perpres untuk Angkutan Umum
Polisi Ungkap Fakta Tauran Maut di Kota Bogor
Gerak Cepat, Polisi CIduk Enam Tersangka Tauran Maut di Kota Bogor
Longsor di Cigdeg, 22 KK Terisolir
Ini Alasan Suami Bakar Istri di Bogor
Suami Pembakar Istri adalah Residivis, Dua Hari Baru Keluar Lapas
LGBT Bisa Disembuhkan! Asatidz dan Para Guru Desak KBS Berobat dan Bertobat
KBS Bersumpah Tidak Pernah Lakukan Asusila, KBS: Demi Allah Saya tidak Pernah Melakukan Hal Senonoh Pada Labib
60 Kelompok dan 30 Lokasi Tauran dalam Pengawasan Polresta Bogor
Stres, Seorang Suami di Bogor Bacok Suami