Bogor Times-Menjadi presiden dua periode, tentunya ada perbedaan antara Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono SBY dalam kepemimpinan. Jika diukur dari bagus tidaknya, dalam artian daya masif pembangunannya maka jelas berbeda.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Usman Kansong mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang masif dan konsisten, seperti jalan tol di era Jokowi dilakukan demi meningkatkan konektivitas.
Selain itu, Usman Kansong menjelaskan bahwa masifnya pembangunan infrastruktur juga dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti air bersih, drainase, fasilitas pendidikan, dan kesehatan. Hal itu dilakukan juga sebagai salah satu penunjang aktivitas ekonomi masyarakat.
Total pembangunan tol hingga saat ini sudah mencapai 2.042 km, sedangkan pembangunan non-tol mencapai 5.515 km. Selain itu, pembangunan proyek bandara telah mencapai 16 bandara san 38 bandara mendapatkan perbaikan. Pembangunan proyek pelabuhan juga dioptimalisasi dengan 18 pelabuhan baru dan sebanyak 128 pelabuhan mengalami perbaikan.
Usman juga menjelaskan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan jalan tol sepanjang 189,2 km diselesaikan setelah pembangunan selama sepuluh tahun. Saat ini Presiden Jokowi mendorong pembangunan tol sepanjang 1.540 km di seluruh Indonesia yang mampu diselesaikan dalam tujuh tahun.
"Sebelumnya, pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan jalan tol sepanjang 18,2 km diselesaikan setelah pembangunan sepuluh tahun. Saat ini, Jokowi mendorong pembangunan top sepanjang 1.540 km di seluruh Indonesia yang mampu diselesaikan dalam tujuh tahun," ucap Usman
Ia menjelaskan bahwa Jokowi telah mengedepankan konsep Indonesia Sentris, dimana pembangunan tidak hanya berpusat di Pulau Jawa dan Sumatera. Sebagai contoh, Pembangunan IKN di Kalimantan serta jalan tol di Sulawesi dan Papua.
Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur jalan tol, konstruksi bandara juga turut dipercepat pada masa kepemimpinan Jokowi.
Baca Juga: Bentuk Rasa Syukur, IU Donasikan Rp1,1 Miliar untuk Korban Banjir Seoul
Percepatan konstruksi bandara turut didorong oleh Jokowi yang hingga saat ini, terdapat 29 proyek bandara yang dapat diselesaikan dan 9 konstruksi ditargetkan akan rampung pada tahun 2023 mendatang.
Hal itu merupakan salah satu peningkatan karena sebelumnya, hingga tahun 2014 hanya terdapat total 24 pembangunan proyek bandara di Indonesia.
Usman juga menjelaskan bahwa tingkat kepuasan masyarakat Indonesia terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat tinggi.
"Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat tinggi. Setiap pergantian Presiden tentu seharusnya ada peningkatan dalam berbagai sektor seperti penyediaan air bersih, revitalisasi infrastruktur dan fasilitas kesehatan (rumah sakit dan Posyandu)," ucapnya
Berkaitan dengan ketersediaan air bersih di Indonesia, Usman Kansong menyampaikan bahwa proyek pembangunan bendungan juga turut dioptimalkan pada masa pemerintahan Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat 12 proyek bendungan yang telah selesai dan 27 bendungan akan ditargetkan selesai pada 2024.
Lalu ada infrastruktur penopang aktivitas perekonomian masyarakat, yakni pembangunan jalan desa sepanjang 227.000 km, pembangunan embung sebanyak 4.500 untit, 71.000 unit irigasi, jembatan sepanjang total 1.300 meter, pasar desa sebanyak 10.300 unit, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebanyak 57.200 unit, penahan tanah sebanyak 62.500 unit, dan ditambah perahu sebanyak 6.100 unit.
Usman Kansong juga menjelaskan bahwa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, pemerintah melakukan peningkatan infrastruktur. Pemerintah juga meneruskan pembangunan dari pemerintahan sebelumnya serta fokus pada infrastruktur yang langsung menopang aktivitas perekonomian masyarakat.
"Pemerintah meneruskan pembangunan dari pemerintahan sebelumnya dan juga fokus pada infrastruktur yang langsung menopang aktivitas perekonomian masyarakat. Peningkatan insfrastruktur membangub budaya tertib dan meningkatakan perekonomian masyarakat," ucapnya. (Nadiya Sulistiyani)***
Artikel Terkait
Tabrakan Beruntun di Tol, Satu Orang Tewas
Pengerjaan dan Penutupan Jl Raya Tarikolot Maksimal 2 Minggu, Masyarakat Diharapkan Bersabar
Bantuan Subsidi BBM dan BPNT Desa Bojong Kulur Berjumlah 650 KPM, Masyarakat Antusias
Presiden Instruksikan Pejabat Pakai Mobil Listrik, Pengamat: Butuh Perpres untuk Angkutan Umum
Polisi Ungkap Fakta Tauran Maut di Kota Bogor
Gerak Cepat, Polisi CIduk Enam Tersangka Tauran Maut di Kota Bogor
Longsor di Cigudeg Kabupaten Bogor, 22 KK Terisolir
Ini Alasan Suami Bakar Istri di Bogor
Suami Pembakar Istri adalah Residivis, Dua Hari Baru Keluar Lapas
LGBT Bisa Disembuhkan! Asatidz dan Para Guru Desak KBS Berobat dan Bertobat
KBS Bersumpah Tidak Pernah Lakukan Asusila, KBS: Demi Allah Saya tidak Pernah Melakukan Hal Senonoh Pada Labib
60 Kelompok dan 30 Lokasi Tauran dalam Pengawasan Polresta Bogor
Stres, Seorang Istri di Bogor Bacok Suami
Harga BBM Melangit, Bansos Tidak Merata, ASN Pemkot Bogor Habiskan Anggaran ke Bali
Tabrakan Beruntun di Tol Pejagan, Anak Jamintel Tewas
Tertangkap Kamera Aniaya Aktifis PMII, Oknum Polisi Dipidanakan
IPW: Jet Pribadi yang Dinaiki Hendra Kurniawan Milik Mafia Judi Online
Anggota Komisi 1 DPRD: Tarif Parkir RSUD Cibinong Tidak Menyalahi Aturan
Simtem Keamanan Canggih, Pengunjung: Tarif Parkir Wajar, RSUD Cibinong Patut Dicontoh
Prof.Dr. Quraish Shihab: LGBT Langgar Fitrah Manusia