• Sabtu, 23 November 2024

Kronologi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai Laga Arema vs Persebaya, Ratusan Suporter Tewas

- Minggu, 2 Oktober 2022 | 20:37 WIB
Ilustrasi penembakan gas air mata oleh polisi di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Ilustrasi gambar /pixabay)
Ilustrasi penembakan gas air mata oleh polisi di Stadion Kanjuruhan, Malang. (Ilustrasi gambar /pixabay)

Bogor Times- Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya di BRI Liga 1 menewaskan 127 orang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Berikut kronologi tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, versi polisi.

Laga derbi Jawa Timur antara Arema vs Persebaya dimulai pukul 20.00 WIB dan berlangsung sengit. Pertandingan berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Persebaya.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan mulanya pertandingan Arema vs Persebaya berjalan lancar dan aman.

Namun, usai peluit pertandingan berakhir, sejumlah oknum suporter Arema FC merasa kecewa dan meluapkan emosinya dengan memasuki lapangan pertandingan.

Baca Juga: Aksi Heroik Santri Indramayu, Laporkan Tindakan Asusila Pimpinan Yayasan ke Polisi

Sesaat setelah pertandingan usai, tepatnya pada pukul 21.58 WIB, pemain dan ofisial Persebaya Surabaya dilempari botol air mineral dan barang lainnya saat hendak masuk ke dalam kamar ganti pemain.

Kemudian, berselang dua menit, suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain Arema dan ofisial.“Oleh petugas keamanan, (mereka) dilindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar ganti pemain,” kata Nico dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandung, Minggu, 2 Oktober 2022.

Keadaan semakin tidak terkendali, Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan beralih menyerang aparat keamanan.

Petugas keamanan lantas memberikan tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter tersebut.

Baca Juga: Ratusan Suporter Tewas, Simak Bahaya Gas Air Mata

“Karena suporter Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan,” tuturnya.
Buntut tembakan gas air mata tersebut, suporter yang berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion.

Sementara itu pihak keamanan masih berjaga di lobi stadion dan stand by di depan pintu VIP.

Masih dari keterangan Nico, sekira pukul 22.30 WIB, rombongan pemain dan ofisial Persebaya bergerak meninggalkan stadion Kanjuruhan dengan menggunakan mobil rantis dan pengawalan.

Namun, saat itu, Aremania mengadang mobil yang ditumpangi pemain Persebaya dengan pagar besi pembatas di jalur sebelum pintu keluar.
Mereka melempari kendaraan rantis dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu, dan lain lain.

Baca Juga: Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, PC KMHDI Bogor Melaksanakan Kegiatan Peduli Kemanusiaan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rajab Ahirullah

Sumber: Pikiran rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajib Tau, Penyebab Kemiskinan Pendapat Ulama

Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:18 WIB
X