Bogor Times- Mantan Kabais TNI Laksda Purn. Soleman B Ponto turut prihatin atas skandal yang tengah menerpa Polri belakangan ini.
Dia juga menyorot kasus Irjen Teddy Minahasa yang diduga terlibat dalam penyalahgunaan barang bukti narkoba sebanyak 5 kilogram.
Menurut Soleman, hal itu sangat mengejutkan terlebih melihat status Teddy Minahasa yang baru saja ditetapkan sebagai Kapolda Jawa Timur.
Mantan Kabais TNI ini menduga ada data lama yang belum terungkap ke Kapolri sehingga membuat Teddy Minahasa sempat dipercaya menduduki jabatan tersebut.
"Kalau benar ini sangat mengagetkan. Karena baru saja ditetapkan sudah ditangkap karena narkoba. Artinya ini ada data lama yang tidak diketahui Kapolri," kata Soleman B Ponto.
Padahal hematnya, sebelum penetapan Teddy Minahasa sebagai Kapolda Jawa Timur, Kapolri semestinya sudah menerima data-data penting soal yang bersangkutan dari intelijen.
Tak ayal dengan terbongkarnya kasus dugaan penyalahgunaan narkotika oleh Teddy Minahasa ini, Soleman menilai Kapolri Listyo Sigit bak ditampar terang-terangan di muka publik.
Sebelumnya, Teddy Minahasa digadang-gadang sudah menggelontorkan uang Rp20 miliar untuk patroli di Laut China Selatan.
Teddy mengaku mengeluarka uang itu untuk mebiayai operasional pengungkapan penyelundupan sabu-sabu sebesar 2 ton.
Menanggapi kabar tersebut Soleman Ponto mempertanyakan, bagaimana seorang Kapolda mengeluarkan uang pribadi dengan jumlah yang fantastis.
"Waduh, bagaimana seorang Kapolda mengeluarkan uang pribadi untuk mencari narkotik dari Laut Cina Selatan," ucap Soleman Ponto.
"Ini biaya sendiri, Rp20 miliar. Ini kalau benar, ini artinya tidak ada terstruktur dan terencana. Padahal ini polisi yang begitu besar," ungkapnya.
Disclaimer: Artikel ini telah tayang sebelumnya di SeputarTangsel.pikiran-rakyat.com berjudul "Mantan Kabais TNI Sebut Teddy Minahasa Tampar Muka Kapolri: Sebelum Keluar Telegram, Intelijen Kerja," ***