Bogor Times- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap salah seorang oknum aparatur sipil negara (ASN) yang diduga terlibat dengan jaringan teroris.
Adapun, ASN yang ditangkap tersebut merupakan seorang guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gunung Sekar, Kelurahan Gunung Sekar, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Hal itu juga telah dibenarkan langsung oleh Kapolres Sampang yaitu AKBP Arman.
"Iya benar," katanya, dikutip pada Senin, 17 Oktober 2022.
"Saat ini terduga telah dibawa Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri," ujarnya, melanjutkan penjelasan.
Diketahui, ASN tersebut diamankan oleh pihak kepolisian di wilayah Monumen Trunojoyo, Kota Sampang pada Kamis, 13 Oktober 2022, lalu.
Setelah melakukan penangkapan, pihak kepolisian pun turut menggeledah rumah oknum ASN tersebut dan menemukan sejumlah barang bukti, di antaranya adalah buku bertema teroris dan paham radikal.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror juga telah menangkap terduga teroris lain berinisial MA di Pulau Madura. Adapun, terduga teroris tersebut merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).
Mengejutkannya lagi, MA yang merupakan tokoh penting di Jamaah Islamiyah itu juga menjabat sebagai Korda Sumenep.
Dari penangkapan MA tersebut, Tim Densus 88 Antiteror pun menyita beberapa barang bukti, di antaranya adalah busur dan anak panah.
Sebagai informasi, Tim Densus 88 Antiteror juga telah menangkap delapan orang teroris lainnya yang termasuk dalam kelompok Anshor Daulah di Kota Dumai, Riau.
Kedelapan teroris itu diamankan oleh tim densus pada Rabu, 14 September 2022 di delapan lokasi berbeda di Kota Dumai.
Berdasarkan keterangan Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar menjelaskan bahwa kedelapan tersangka tersebut bertujuan untuk membentuk struktur tanzim.
"Tujuan grup tersebut membentuk struktur tanzim agar terealisasi jihad fisabilillah," ucapnya.
Lebih lanjut, Aswin pun membeberkan bahwa beberapa orang yang ditangkap tersebut merupakan mantan dari kelompok Pak Ngah alias pelaku teror di Polda Riau pada tahun 2018, lalu.
"Mereka melakukan Idad latihan ala militer sebanyak dua kali di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, pada awal tahun 2020," tuturnya.
Untuk diketahui, Anshor Daulah, Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansharut Daulah (JAD), Mujahidin Indonesia Timur atau MIT Poso, dan Negara Islam Indonesia (NII) merupakan sejumlah kelompok teroris yang berada di Indonesia.
Adapun, pada tahun 2021 lalu, Tim Densus 88 Antiteror telah menangkan 370 terduga teroris, 129 di antaranya berasal dari kelompok Anshor Daulah.***
Artikel Terkait
Saat Rosulullah Meminta pada Allah Pengampunan Dosa Umatnya
Panen Padi, Buruh Tani Tewas Tersambar Petir
Pemerintah Cuek Akses Jalan Ditutup Air, Warga Geram
Oknum Pejabat Dinkes Kabupaten Bogor Motori Gerakan Parkir Gratis
Menparekraf Tekankan Pentingnya Peran Generasi Milenial & Z, Ekonom Unusia: Pemuda Pilar UMKM di G 20
Diduga Oknum Preman Rusuh di Dalam RSUD, Warga: Pengunjung Diteriaki Jangan Bayar Tiket
Mantan Kabais TNI : Muka Kapolri 'Ditampar', Ada Data Lama yang Tak Diketahui
Waspada Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Sore Ini
Diduga Hendak Begal, Tiga Remaja DItembak Brimob
Aksi Heroik Santri Laporkan Pimpinannya Berbuntut Perdamaian