Bogor Times-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan ada belasan wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus direlokasi ke tempat yang lebih aman karena berdekatan dengan pusat gempa.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan sedikitnya ada 11 desa berada di zona gempa Kabupaten Cianjur.
Wilayah tersebut merupakan zona seismik aktif gempa, baik gempa susulan ataupun gempa utama dan meliputi sebagian desa.
"Kami menyebut nama desa dan jangan disalah-artikan seluruh desa itu masuk zona ini, tidak sama sekali hanya sebagian dari desa itu," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat malam.
Dalam pemaparannya, berdasarkan skenarion BMKG, terdapat 10 desa di Kecamatan Cugenang berada di pusat gempa antara lain, Desa Ciputri, Desa Pasir Sarongge, Desa Galudra, Desa Nyalindung, Desa Sukamulya, Desa Sarampad, Desa Talaga, Desa Salakawung, Desa Cirumput, Desa Cibulakan.
Kemudian, kata Dwikorta, satu wilayah lainnya adalah Desa Ciherang yang masuk ke wilayah administrasi Kecamatan Pacet.
Baca Juga: UMK Kota Sukabumi Diajukan Naik jadi Rp2,7 Juta tahun depan
Menurut dia, 11 desa tersebut berada di zona pusat gempa dengan jarak 500 sampai 6,51 kilometer.
Dari cakupan desa-desa tersebut, BMKG menghitung lebih kurang ada 51,7 kilometer persegi yang perlu dikosongkan akibat masuk zona seismik gempa susulan sistem sesar Cimandiri.
Hitungan tersebut didapat berdasarkan skenario antisipasi gempa bumi dengan sumber gempa di Kabupaten Cianjur.
Adapun hingga 2 Desember 2022, pukul 18.00 WIB, tercatat sudah ada 374 gempa susulan terjadi di Kabupaten Cianjur setelah gempa utama mengguncang wilayah tersebut pada 21 November 2022.
Namun, gempa susulan itu kekuarannya semakin melemah dengan magnitudo terbesar 4,2 dan magnitudo terkecil 1,0.
Sementara itu, hingga Jumat 2 Desember 2022, Bupati Cianjur Herman Suherman mencatat korban meninggal dunia akibat gempa bertambah dua orang, sehingga menjadi 331 orang.
Tambahan korban meninggal tersebut merupakan pasien yang pasien yang sempat menjalani perawatan di RSHS Bandung akibat mengalami luka berat.
"Korban sebelumnya sempat mendapatkan pertolongan medis di RSUD Sayang Cianjur, namun luka yang diderita perlu penanganan khusus langsung dirujuk ke RSHS Bandung dan hari ini dilaporkan meninggal dunia, sehingga jumlah korban meninggal bertambah menjadi 331 orang," ucap Herman, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Artikel Terkait
Cegah Bencana Alam dengan Hal Sederhana dan Maslahah, Dimulai dengan Menggunakan Produk Hijau, Simak Dalilnya
Wujudkan Rumah Layak Huni, Kappas & Kafe Cabin Bogor Gelar Konser Amal Krisdayanti
Terkait Pencopotan Label Gereja di Tenda Pengungsi Gempa Cianjur: 5 Orang Diperiksa
UMK Kota Sukabumi Diajukan Naik jadi Rp2,7 Juta tahun depan
PT KAI Pastikan Tiket Kereta Api Masih Tersedia Jelang Libur Nataru 2023
Istri Ulang Tahun, Sandiaga Uno berikan Ucapan Romantis
KOLABORASI DENGAN LINTAS ORMAS, NUISME GELAR DOA ISTIGHOTSAH UNTUK CIANJUR
Jago Merah Lahap 2 Unit Rumah di Tenjo Kabupaten Bogor
Sebuah Truk dan Sepeda Motor Terlibat Kecelakaan di Jalan Raya Jakarta Bogor KM 48*
BMKG: Ada 11 Desa Berada di Zona Gempa Kabupaten Cianjur.