Publik Figur atau Tokoh Masyarakat merupakan sosok yang dikenal publik dan seringkali menjadi perbincangan masyarakat luas.
Mereka umumnya terkenal akan talenta, parasnya yang cantik dan tampan, namun beberapa publik figur justru terkenal karena keilmuan yang dimiliki dan prestasinya yang membanggakan.
Menjadi seorang publik figur memang bukan hal yang mudah, butuh energi yang ekstra (semangat), niat yang tulus, hati yang tunduk, serta kasih sayang (cinta).
Tak hanya itu, seringnya tampil di tengah khalayak banyak, mengharuskan 'tokoh masyarakat' untuk selalu terlihat baik, sebab semua mata tertuju padanya.
Bayangkan jika tokoh masyarakatnya suka marah-marah, sombong (tidak ramah), gede ambek dan sebagainya, mengerikan bukan? Efeknya bukan hanya untuk dirinya, masyarakat awam (anak kecil) itu akan melihat dan besar kemungkinan akan meniru.
Nah, disini kenapa Ki Hajar Dewantara mengatakan ING NGARSO SUNG TULODHO artinya DI DEPAN MENJADI CONTOH, oleh karena itu menjadi seorang Tokoh Masyarakat / Pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang disekitarnya.
Kalo masih mempunyai sifat tidak baik diatas, lebih baik dipertimbangkan terlebih dahulu, kenapa? Secara teori pembentukan karakter manusia di kontruksi oleh genetik (keturunan) dan lingkungan (pergaulan), faktor lingkungan di indikatori oleh indra pengelihatan dan pendengaran, bahayanya ketika masyarakat lebih sering melihat dan mendengar yang tidak baik, besar kemungkinan akan meniru dan mencontohnya.
Artikel Terkait
Tingkatkan Kualitas Intelektual Mahasiswa, KPI UIKA Gelar Kegiatan Upgrading
KPI UIKA Undang Selebgram Dalam Webinar Pentingnya Belajar Komunikasi Dalam Islam
KPI UIKA Gelar Pembekalan Jurnalis Islam Bersama Praktisi MNC dan Pakar Media Islam Asal Malaysia
KPI lakukan kegiatan rutinan mingguan Fun Futsal KPI
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam akan menggelar KPI Competion
KPI Eternal Twenty One memperingati Maulid Nabi Muhammad dan santunan anak yatim piatu
KPI Pusat Bekerja sama dengan KPI UIKA menggelar Seminar Sosialisasi dan Literasi Pengawasan isi Siaran