Bogor Tines- Beberapa rumah porak poranda akibat Angin kencang disertai hujan lebat melanda Kampung Cisarua, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu, 31 Desember 2022.
Salah satu korban Hendra (38). Atap rumahnya dan tembok ambruk. Material yang runtuh itu menimpa tempat tinggal Yaya (52) dan Hamdan (50).
Akibatnya, kedua rumah tersebut pun ikut rusak. Kediaman Hamdan yang dihuni 4 orang mengalami kerusakan berat. Kerugian ditaksir Rp10 juta.
Baca Juga: Gembira Tuntutan Aksi Dipenuhi, Forum Silaturahmi Majelis Berkomitmen Dukung Pembangunan RSUD Parung
Sementara itu, rumah Yaya yang juga dihuni 4 orang, mengalami kerusakan sedang dengan perkiraan kerugian Rp10 juta. Tempat tinggal Hendra juga rusak sedang dengan kerugian Rp20 juta. Seorang warga, Eti Suhaeti (43), mengalami luka ringan akibat peristiwa itu.
"BPBD, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, melaksanakan pembersihan material reruntuhan dan sekaligus memberikan terpal untuk penanganan sementara," kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat Amas dalam keterangan tertulis, Minggu, 1 Januari 2023.
Cuaca buruk Cuaca buruk terus melanda wilayah Kabupaten Bandung Barat belakangan ini sehingga menyebabkan dampak buruk bagi warga.
Sabtu, 24 Desember 2022 lalu, sebagian rumah milik Engkos (57), ambruk. Lokasinya di Kampung Tugu, RT 3 RW 4, Desa Tugu mukti, Kecamatan Cisarua. Peristiwa terjadi Sabtu malam, pukul 21.00.
Baca Juga: Fokus Punya 5 RSUD, PLT Bupati Bogor Cari Sumber
Rumah yang dihuni empat orang itu, mengalami kerusakan sedang. Peristiwa itu bermula saat bangunan mengalami retakan ketika gempa mengguncang Garut. Getarannya terasa hingga wilayah tersebut. Kerusakan lantas terus bertambah lantaran kondisi bangunan yang sudah tua. Ditambah, terjadinya hujan angin hingga akhirnya bangunan ambruk.
Pada Minggu, 25 Desember 2022, pukul 3.00, longsor menggerus tembok penahan tanah saluran irigasi pengairan di Kampung Curugagung, RT 2 RW 6, Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang.
Panjang longsoran mencapai 15 meter dengan tinggi 3 meter. Saluran irigasi tersebut, posisinya melintasi RW 6 dan RW 8. Longsor tersebut dipicu curah hujan yang tinggi.
Di sisi lain, kondisi tembok sudah mengalami retak-retak dan kebocoran. Dampak dari kejadian tersebut membuat saluran irigasi terputus sepanjang 15 meter. Hal tersebut mengakibatkan pasokan air untuk persawahan dengan luas sekitar 3 hektare, terganggu.
Selain itu, tiga rumah yang berada di dekat lokasi tersebut juga ikut terancam mengalami longsor.***