Bogor Times–Diduga karena cuaca, mega proyek Pembangunan Jembatan Bojong Gede-Kemang di jalur lambat arah Kecamatan Kemang, molor.
Proyek ini menjadi salah satu proyek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tahun anggaran 2022 yang masuk dalam program luncuran tahun 2023.
Akibat kendala itu, Proyek yang dikerjakan PT Priangan Bangun Nusantara dengan nilai pengerjaan mencapai Rp 44, 9 miliar itu, tidak selesai tepat waktu seperti yang dijadwalkan yakni pada 29 Desember lalu.
Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor memberikan penambahan waktu kepada pihak kontraktor selama 50 hari kerja setelah masa deadline, untuk sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan jembatan penghubung dua kecamatan di utara Kabupaten Bogor tersebut.
“Pembangunan Jembatan Bomang jalur lambat di Situ Nanggerang yang menuju atau arah Kemang memang belum selesai pada tenggat waktu di 29 Desember lalu, karena diperbolehkan secara aturan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dpupr) Kabupaten Bogor pun memberikan addendum atau waktu tambahan selama 50 hari berikut sanksi denda 1/1.000 dikali nilai proyek,” kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bogor Raden Soebiantoro, Selasa 3 Januari 2023.
Kata Soebiantoro, bahwa memang pembangunan Jembatan Bomang itu masuk dalam proyek Jalan Raya Bomang. Untuk itu, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan pengerjaannya pada tahun 2023 ini.
Baca Juga: Diduga Konsleting, Si Jago Merah Lalap Rumah Kotrakan
"Proyek Jembatan di Setu Nanggerang yang merupakan bagian dari proyek pembangunan Jalan Raya Bomang merupakan proyek strategis dan akan dimaksimalkan, apalagi ini tahun terakhir masa jabatan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan,” tutur Soebiantoro.
Belum lama ini, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menginstruksikan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bogor, untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait anggaran penyelesaian pembangunan Jalan Raya Bomang.
“Kami pinta dinas terkait yakni PUPR dan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat,” ujar Iwan Setiawan.
Baca Juga: Cari Untung Besar, Kontraktor Jalan Babakan Madang Diduga Kabur
Iwan Setiawan juga masih mengharapkan adanya respon dari pemerintah pusat, untuk memberikan bantuan keuangan (bankeu) terkait jalan layang (flyover) di jalan tersebut.
Menurut Iwan Setiawan, walaupun laporan yang dia terima tentang progress Jalan Raya Bomang sudah mencapai 70 persen dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor secara bertahap. Namun begitu, masih dibutuhkan juga bankeu dari pemerintah pusat untuk pembangunan Jalan Bomang tersebut. ****
Artikel Terkait
Pristiwa Banjir Warnai Pergantian Tahun
Minggu ini, Klinik Utama Rawat Jalan Parung Siap Terima Pasien BPJS
Oknum Swasta Langgar Aturan Sewa Barang Milik Negara, Pol PP Kabupaten Bogor Diam
Nyaris Tewas, Dua Penumpang Diduga Hilang Kendali Masuk Jurang
Antisipasi Peningkatan Kegiatan Masyarakat Pasca Pergantian Tahun, Polsek Ciampea Polres Bogor Turun ke Jalan
Hiburan Rakyat di Jalur Bomang Untungkan Warga Sekitar
Waspada! Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Indonesia
Cari Untung Besar, Kontraktor Jalan Babakan Madang Diduga Kabur
Diduga Konsleting, Si Jago Merah Lalap Rumah Kotrakan
Pesat! Peminat Sepeda Elektrik Beam Tembus 60 Ribu Parkir Sembarangan Dikenakan Denda Rp 150 Ribu Bogor