Wisuda Diundur, Mahasiswa Unusia Protes Rektorat

Bogor Times- Jadwal wisuda diundur, mahasiswa Universitas nahdlatul ulama indonesia (UNUSIA) protes, karena informasi wisuda di UNUSIA telah beredar di setiap wisudawan/wisudawati.

Terhitung jadwal wisuda sudah di undur beberapa kali, Awalanya wisuda akan dilaksakan pada januari 2023, selanjutnya di undur ke februari, dan sekarang di undur lagi ke maret.

Wisudawan dan wisudawati yang awalanya  telah mengetahui bahwa pada tanggal 22 februari  2023 merupakan jadwal wisuda di UNUSIA.

Baca Juga: Resahkan Warga Kota Bogor, Geng Motor Diringkus Polresta

Namun, pada hari senin (13/02/2023) melalui hasil audiensi karena tidak ada surat resmi menyatakan bahwa jadwal wisuda di undur dalam waktu yang akan ditentukan.

Rajab Ahirullah yang merupakan Salah satu wisudawan  mengatakan bahwa rektorat menganggap mahasiswa sebagai lelucon.

"Hari ini kita menyaksikan bahwasanya kampus menganggap kami (mahasiswa) sebagai lelucon, dengan kebijakan yang tidak masuk di akal" pungkasnya.

Baca Juga: Usai Tertanglap CCTV, Polisi Selidiki Kasus Pencurian di Parung

Rajab menambahkan bahwasanya kapus sudah tidak sanggup menangi mahasiswa dan gagal dalam menjalankan agenda kampus.

"Dimundurkannya jadwal wisuda hari ini menandakan bahwa bobroknya pihak rektorat, dan rektorat tidak mampu menyusun agenda wisuda" tutupnya

Di temui di tempat yang lain salah satu wisudawan asal Kuningan Moh Aam Badrul hikam menyangkan keputusan rektorat mengudur jadwal wisuda.

Baca Juga: Tok, tok , tok!!! Putri Candrawathi Divonis 20 Tahun Penjara

"Saya merasa kecewa terhadap keputusan rektorat yang tidak serius mengadakan agenda wisuda ke IX ini, dan saya berharap kepada PBNU bisa mengevaluasi kinerja rektorat UNUSIA yang dianggap gagal dan tidak serius mengurus kampus UNUSIA ini".tutur aam sapaan akrabnya

Aam menambahkan bahwa angkatan 2018 unusia itu berasal dari berbagai perwakilan PCNU se indonesia dan ini bisa menjadi catatan di daerah-daerah.

"Apalagi angkatan kami ini banyak dari daerah daerah yang menjadi delegasi beasiswa PBNU pada tahun 2018, dan ini merupakan catatan buruk bagi UNUSIA dan bisa saja kami menyampaikan kepada PCNU di daerahnya masing-masing bahwa UNUSIA merupakan tempat yang tidak baik untuk di pilih. Tapi kami tidak sejahat itu dan masih berharap bahwa UNUSIA menjadi corong untuk melahirkan pemikir pemikir NU di  masa depan" tambah aam