Bogor Times, Kota- Minimnya anggaran dan banyaknya pengiat pendidikan formal yang "Kucing-kucingan" dengan pemerintah menjadi salah satu dasar keputusan belajar tatap muka di Kota Bogor dipastikan akan mulai 11 Januari 2021 mendatang. Hal itu disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Keputusan belajar tatap muka itu berdasarkan rapat koordinasi di Balaikota Bogor, Sabtu (21/11/2020). Rapat yang diikuti di antaranya adalah Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bogor, Dewan Pendidikan Kota Bogor, Kantor Kementerian Agama Kota Bogor, Dinas Pendidikan Kota Bogor, Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Dinas Perhubungan Kota Bogor.
“Kami bahas serius untuk menyikapi arahan Mas Mendikbud. Yang bisa kami sampaikan pertama adalah kami melihat banyak hal yang selama ini memang terlihat jelas terkait dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," ujar Bima Arya, pada Sabtu (21/11/20200.
"Terutama dampak-dampaknya bagi siswa, bagi sekolah, bagi orangtua dan lain-lain. Seperti yang disampaikan Mas Menteri bahwa PJJ itu tidak maksimal. Semakin lama PJJ dilakukan, maka semakin banyak dampak negatifnya,” tambahnya.
Untuk itu, Bima Arya dan stakeholder terkait sepakat bahwa pembelajaran tatap muka di Kota Bogor akan diberlakukan mulai 11 Januari 2021.
Namun demikian, kesehatan dan keselamatan peserta didik dan tenaga kependidikan harus menjadi prioritas.
“Bagaimanapun kesehatan dan keselamatan adalah hal yang paling utama yang tidak bisa ditukar oleh apapun. Oleh karena itu, rencana untuk kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka harus diiringi dengan kesiapan dan kepastian dari aspek protokol kesehatan. Jadi sekali lagi keselamatan dan kesehatan adalah faktor utama,” tandas Bima