PARUNG, Bogor Times- Entah apa yang menyebabkan PT Sayaga Wisata beralih mengurusi area parkir. Pengelolaan Parkir oleh pihak ketiga dibawah PT Sayaga Wisata dianggap telah merugikan masyarakat. Pasalnya, beberapa tahun beroprasi, Parkiran tersebut tak memberikan kontribusi pada masyarakat.
"Engga ada konteibusinya. Baru kemarin saja santunan yatim. Itupun setelah ramai di media masa," kata Warga Cogreg, Gustiman pada Rabu (26/5/2021).
Tak hanya tanpa kontribusi, aktiiftas parkir itu jug menerapkan tarif tinggi hingga Rp 10 ribu pada masyarakat sekitar. Itulah alasan umumnya warga geram dengan keberadaan PT Sayaga Wisata.
"Yang kelola sampai yang kerja diparkiran bukan dari warga Cogreg. Padahal adanya Sayaga Wisata salah satunya bisa menyerap tenaga pekerja melalui potensi daerah," kata mahasiswa Universitas Nahdlotul Ulama ini.
Ia berharap Bupati Bogor, Ade Yasin ambil langkah tegas. Para pekerja di BUMD yang tidak kompten segera diganti. Atau kalau perlu dibubarkan.
"Adapun (PT Sayaga Wisata,red) tidak berefek positif. Lebih baik dibubarkan dari pada hanya jadi beban anggaran pemerintah,"tukasnya.
Saat dikomfirmasi, Direktur Utama PT Sayaga Wisata, Supriyadi Jupri yang di hubungi media ini mengaku belum bisa memberikan jawaban, karena masih fokus pada sidang komisi untuk tesis S2 di kampus.
“Jika saya belum bisa dihubungi, silahkan hubungi pak Ivan Fadila (Dirops PT. Sayaga Wisata).” Imbuhnya. Tapi ketika dihubungi media, Ivan Fadila selaku Direktur Operasional PT. Sayaga Wisata belum memberikan respon apapun.