Gunungsindur, HRB- Maut kapanpun bisa tiba. Seperti kisah Khopipah (105) Kampung Batu Tapak, RT02/05 Desa Cidokom yang meninggal dunia usai melakukan Swab Antigan di kediamannya, belum lama ini (3/07/2021).
Berawal ketika perempuan yang akrab disapa Nek Ipah ini mengalami batuk ringan. Ketika itu, sang anak berinisiatif untuk memanggil petugas dari RS Puri, Cinere, Depok untuk melakukan Swab Antigen. Setelah melakukan swab Nek Ipah diketahui meninggal dunia di kamarnya pada ke esokan harinya (04/07/2021).
"Padahal hasil swab nya negatif Covid-19. Tapi beliau meninggal dunia," kata anaknya, Nasan Susanta.
Meskipun terdapat keganjilan, sambung Nasan, keluarga besarnya telah ikhlas atas kepergian Nek Ipah dan enggan menyelidiki latar belakang meninggalnya Uyut 21 cicit ini.
"Kami semua ikhlas. Karena memang beliau sudah sangat tua, jadi kemungkinan besar faktor umur," tutur Nasan.
Lebih lanjut Nasan menerangkan, semasa hidupnya Nek Ipah dikenal memiliki pribadi yang baik kepada siapapun. Selain itu, Nek Ipah juga dikenal orang yang taat beribadah.
"Baik sama tetangganya, apa lagi ke saudara. Beliau juga rajin sholat malam dan puasa juga," ujarnya.
