Bogor Times - Anthony Sinisuka Ginting dan atlet bulu tangkis Indonesia lainnya saat ini diperbincangkan oleh lapisan masyarakat indonesia, pasalnya setelah 19 Tahun Indonesia beru meraih lagi kemenangan di ajang Thomas Cup 2021.
Namun seribu sayang kemenangan terasa hambar, lantaran sang saka Merah Putih tidak bisa dikibarkan di Ceres Arena, Denmark, karena terkait mendapat sanksi dari World Anti-Doping Agency (WADA) atau Badan Anti Doping Dunia.
Imbas dari sanksi tersebut para atlet bulu tangkis Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya usai final Thomas Cup 2021. tanpa bisa melihat bendera Merah Putih.
Menanggapi hal tersebut, Ustadz Hilmi Firdausi ikut berkomentar di akun media sosialnya, meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menyelesaikan masalah dengan WADA.
Menurut Ustadz Hilmi Firdausi, kemungkinan Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera di tiga agenda besar bulu tangkis internasional bisa saja terulang lagi.
Adapun tiga agenda bulu tangkis tingkat internasional tersebut antara lain Indonesia Masters, Indonesia Open, dan BWF World Tour Final di Bali.
Baca Juga: Sambut Anggota Banser Baru, Ketua PAC Ansor Tanjungsari : Istiqomah di Nahdlatul Ulama
"Dear @KEMENPORA_RI, tlg segera diurus masalah dgn WADA, karena pada akhir tahun nanti ada 3 agenda besar bulutangkis yaitu INA Masters, INA Open & BWF World Tour Final di Bali," kata Hilmi Firdausi.
"Jgn smp merah putih tdk bs berkibar lg. Btw WADA itu Bdn anti doping dunia ya, bkn org yg twitnya melegenda," sambungnya, sebagaimana dikutip dari Pikiran-Rakyat.com di akun Twitter @Hilmi28 pada Senin, 18 Oktober 2021.
Jadwal agenda besar bulu tangkis internasional yang diikuti Indonesia;
Indonesia Masters: 16-21 November 2021.
Indonesia Open: 23-28 November.
BWF World Tour Finals di Bali: 1-5 Desember 2021.
Indonesia dijatuhi beberapa sanksi dan salah satunya adalah tidak boleh mengibarkan bendera nasional pada kejuaraan dunia selain Olimpiade dan Paralimpiade.
Baca Juga: 7 Manfaat Buah Alpukat Untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Menjaga Berat Badan
Indonesia dilarang menjadi tuan rumah kompetisi olahraga regional, kontinental, atau dunia selama masa penangguhannya.
Meski begitu, para atlet masih akan diizinkan untuk bersaing di kejuaraan tingkat regional, benua, dan internasional.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Haqqul Yakin Mobil Listrik Dengan Mengintegritaskan Krakatau Steel Indonesia 2-3 Tahun Buming.
Kerinduan Seorang Hamba Kepada Rasulullah
Kantongi Tiga Penghargaan Emas ISDA, PT Indocement Terus Kembangkan Hutan Wisata Mangrove
7 Manfaat Buah Alpukat Untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Menjaga Berat Badan
Sambut Anggota Banser Baru, Ketua PAC Ansor Tanjungsari : Istiqomah di Nahdlatul Ulama