Bogor Times- Banyak yang menilai bahwa memiliki istri yang Cerewet adalah musibah. Sebenarnya kebenaran dalam rumah tangga justru ditentukan dengan perempuan yang Cerewet. Karenanya seorang wali Allah menilai perempuan yang cerewet atau istri yang seorang wali adalah seorang suami.
Selain itu banyak literasi ilmu tasawuf yang dijelaskan potensi kewalian seseorang bisa terasah dalam kondisi sabar di bawah omelan istri yang Cerewet.
Terbukti, tak jarang terjadi limpahan berkah pada suami karena cerewet seorang istri dan bahkan bisa mengantarkan suaminya ke puncak capaian.
Dikisahkan, Abdurrahman Bajalhaban yang tinggal di Yaman adalah seorang lelaki yang memiliki istri sangat cerewet padahal Abdurrahman adalah orang yang baik, sabar, dan ahlul ibadah.
Ketika Abdurrahman berpamitan hendak berkhalwat (menyepi untuk mendekat kepada Allah), tetapi bekal yang dipersiapkan, akan datang untuk mengantarnya berangkat.
Sesampainya di sebuah bukit yang menjadi tujuan, dia dua orang lelaki yang berkhalwat di sana, dua lelaki aneh itu tanpa membawa bekal, dan ketika keduanya ingin mengambil makanan, berdoa sambil berdoa dan melihatnya. Niat untuk bergabung diutarakan dan Abdurrahman pun diizinkan bergabung dengan syarat harus menyiapkan makanan setiap kali musik.
Baca Juga: Cara Jitu Hadapi Suami Pelit, Tinjauan Hadis Nabi Muhammad SAW dan Tekhnik, Para Istri Wajib Tau
K etika Abdurrahman diminta untuk menyediakan makanan, sedangkan bekal yang dibawanya juga habis dalam perjalanan, maka Abdurrahman mengangkat tangan dan berdoa, “Ya Allah, saya berwasilah kepada wali yang dijadikan wasilah oleh kedua orang ini, turunkanlah rezeki untuk kami bertiga,”. Doa baru saja ditutup dengan kalimah amin, tiba-tiba ada makanan yang datang menghampiri.
Melihat kejadian ini, orang kedua yang berkhalwat ini bertanya kepada Abdurrahman “Bagaimana cara berdoa sehingga bisa menghadirkan makanan ini?, “Saya berwasilah kepada wali yang kalian wasilah.siapa sebenarnya wali yang selalu kalian sebut sebagai wasilah dalam doa kalian?, keduanya menjawab “Wali yang selalu kami sebut sebagai wasilah dalam doa kami adalah seorang lelaki yang sabar atas omelan istri yang cerewet, dia adalah Abdurrahman Bajalhaban waliyullah.
Hadits Nabi Muhamad SAW, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,
"Janganlah seorang Mukmin pacar istri yang mukminah. Jika satu perangai darinya, ia menyukai perangai lain darinya." (HR Muslim)
KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Pengasuh Majelis Ta'lim Mar'ah Najihah Muslimat NU Kabupaten Grobogan.
Naskah ini pernah dirilis di NUonline.