Bogor Times- 20 tahun sudah insiden keruntuhan Menara Kembar World Trade Center (WTC) telah berlalu. Dalam insiden yang terjadi pada 11 September 2001 menuai munculnya berbagai fakta di tiap tahunnya.
Kejadian janggal, irasional satu per satu dikupas oleh para ahli. Hingga berlahan-lahan mengerucut pada kesimpulan sebuah fakta dari insiden runtuhnya WTC ini.
Di antara fakta di dalam runtuhnya WTC ini yang sebelumnya dianggap rasional menjadi irasional adalah sejarah Api yang dapat meluluh lantahkan baja.
Baca Juga: Nikmati Tembakau Sintetik Asal China, Kakak dan Adik Berstatus Mahasiswa Ditangkap Polisi
Baca Juga: Hari Radio ke-76, RRI Bogor Berbagi Kegembiraan Pada Ratusan Yatim Piatu dan Kaum Duafa
Baca Juga: Bupati Ade Yasin Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir Akibat Luapan Air Sungai
Mengutip dari Republika yang menulis keterangan Majalah sains Europhysics News volume 47/4 Tahun 2016 memuat hasil riset bertajuk “15 Tahun Kemudian: Kajian Fisika di Balik Runtuhnya Bangunan Tinggi”.
Riset tersebut berusaha menemukan penjelasan ilmiah di balik kejadian 9/11 atau runtuhnya Menara Kembar World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 silam.
Penulis penelitian ini adalah Steven Jones (profesor fisika Brigham Young University), Robert Korol (profesor teknik sipil McMaster University), Anthony Szamboti (insinyur konstruksi mesin pada industri penerbangan), dan Ted Walter (arsitek dan insinyur 9/11 Truth).
Baca Juga: 20 Tahun Gak Makan Nasi, Ini Potret Nadine Chandrawinata dengan Tubuh Super Idealnya Baca Juga: Teuku Ryan Tidak Tau Kalo Ria Ricis Seorang Youtuber Baca Juga: BUMDes Sinar Makmur Gelar Aniversary Agro Wisata Situ Rawa Gede Ke-3
, pada pagi 11 September 2001, Menara Kembar WTC runtuh. Sore di hari yang sama, Gedung 7 WTC, terdiri atas 47 lantai, juga rata dengan tanah meskipun tidak ikut ditabrak pesawat terbang. Ketiga bangunan tinggi itu berkerangka baja.
Riset para fisikawan tersebut merupakan bentuk pembuatan atas hasil investigasi Institut Standar dan Teknologi Nasional (NIST) Amerika Serikat (AS) pada 2008 lalu. NIST sebelumnya memaparkan, kejadian 9/11 yang disebabkan oleh kebakaran.Kobaran api meludeskan ketiga bangunan WTC, termasuk kerangka baja yang menopangnya.
Keraguan pun mencuat di kalangan ilmuwan. Sebab, bila simpulan NIST itu sahih, maka kejadian 9/11 adalah satu-satunya peristiwa di mana amukan api bisa meluluhlantakkan bangunan tinggi berkerangka baja. Padahal, lanjut para ilmuwan itu, menara berkerangka baja selogisnya bisa runtuh dengan cara-cara yang ada, antara lain menggunakan beberapa bahan yang hanya meledak.
Baca Juga: Inilah Hukuman Selingkuh Menurut Agama Hindu Baca Juga: Tips Selingkuh Yang Jitu dan Efektif, Penting di Buka Untuk Antisipasi Baca Juga: Mau Tau Gaya Bersenggama dan Rahasia Dibaliknya Menurut Ajaran Islam?
Mereka bertolak dari fakta ilmiah bahwa kerangka baja cukup kebal terhadap api. Sebab, gedung 7 WTC memiliki keselamatan rata-rata sebesar tiga poin. Artinya, butuh sedikitnya 67 persen kekuatan yang hilang dari struktur agar keruntuhan mungkin terjadi. Bangunan mungkin luluh lantak hanya bila struktur baja menakjubkan hingga 660 derajat celsius.
Desain bangunan dibuat sedemikian rupa, sehingga guncangan di satu titik tak akan menghancurkan keseluruhan. “Sepanjang sejarah, ketiga menara berkerangka baja pernah mengalami kerusakan akibat kebakaran. Namun tak satu pun yang runtuh seluruhnya.Malahan, banyak bangunan pencakar langit lainnya yang pernah terjadi kebakaran hebat tanpa runtuh total atau kehancuran yang berarti,” demikian kutipan hasil riset tersebut di halaman 22, Europhysics News volume 47/4 2016.
“Setelah ditabrak pesawat terbang saat kejadian 9/11, yang ada di bangunan (WTC) hanyalah gravitasi dan kobaran api. Tak ada angin kencang hari itu. Maka para insinyur bingung dan terkejut, mengapa Menara Kembar bisa runtuh total,” lanjutnya di halaman 23.
Baca Juga: Artis Ayu Dewi milih diselingkuhi dari bangkrut? Baca Juga: Pemenang Piala Oscar 2013, Jennifer Lawrence menunggu kelahiran anak pertama Baca Juga: Logo Peringatan Hari Santri Versi PBNU
Pada 1993 silam, Menara Kembar WTC pernah diguncang bom. Setelahnya, pencakar langit itu masih berdiri kukuh. Pertanyaannya: bagaimana mungkin tabrakan dengan pesawat jet yang bikin hancur lebur?
Riset ini lalu mengutip sebuah wawancara Seattle Times dengan pakar konstruksi bangunan, John Skilling. Ia menegaskan, tidak ada kebocoran bahan bakar pesawat memang bisa memicu kebakaran hebat di sekujur WTC. Namun, kebakaran tak akan mampu meruntuhkannya.“Struktur bangunan (WTC) akan tetap berdiri,” kata John Skilling.
Apalagi, WTC dirancang untuk dikembangkan dengan mengetahui pesawat jet. Dengan kata lain, Skilling percaya bahwa satu-satunya cara meludeskan gedung WTC adalah dengan sengaja (controlled demolition).
Investigasi NIST pun dipertanyakan. Sebab, lembaga tersebut tidak sampai, sisa-sisa logam meleleh yang ditemukan di puing-puing WTC. Padahal, dokumen video menunjukkan, ada warna api berwarna oranye yang muncrat dari bangunan WTC selama tujuh menit, sebelum akhirnya runtuh.
Baca Juga: Twibbon Hari Olahraga Nasional 2021, Ayo Meriahkan Dengan Sebar Twibbon Ke Medsos
Baca Juga: Ayu Ting Ting Tak Sungkan Minta Uang Mahar Rp 5 Miliar Kepada Ivan Gunawan
Baca Juga: Olah Raga Sebagian Dari Iman, Kisah Edukasi Dalam Buku 'Dongeng Enteng Ti Pesantren'
Alih-alih, NIST berkesimpulan bahwa api itu berasal dari alumunium badan pesawat yang menabrak Menara Kembar. Alumunium itu, menurut NIST, bercampur dengan bahan organik. Namun, pelbagai percobaan membuktikan sebaliknya. Bila simpulan NIST itu sahih, api berwarna perak, bukan oranye.
Para peneliti menyatakan, warna oranye itu diduga kuat berasal dari baja panas yang dihasilkan bereaksi dengan rayap. Bahkan, bekas reruntuhan WTC ditemukan sejumlah material yang terpapar termit berukuran nano yang belum sempat bereaksi.
Dalam sistem konstruksi bangunan langit, istilah merupakan bahan peledak yang biasa dipakai.Sebagai perbandingan, pada 1935, Menara Sky Ride setinggi 191 meter di Chicago, AS, diruntahkan dengan menggunakan 680 kilogram termit dan 58 kilogram dinamit.
“Bukti menunjukkan kesimpulan bahwa ketiga bangunan itu (WTC) luluh lantak karena pembongkaran sengaja (controlled demolition). Laporan penelitian setebal lima halaman itu.****