Bogor Times, Opini – Bagi orang yang bekerja di bidang investasi, ketika mereka diminta untuk memilih antara investasi emas dan uang, mereka tentu akan lebih memilih emas. Nilai emas akan lebih stabil dibandingkan uang. Selain memiliki nilai yang stabil, emas juga digemari oleh banyak orang sebagai bahan untuk perhiasan.
Selain emas, perak juga dikenal sebagai benda yang prospek untuk dijadikan komoditas investasi, dan juga dijadikan sebagai bahan untuk perhiasan.
Ada sebuah alasan yang menyebabkan emas menjadi barang yang prospektif untuk investasi dibandingkan dengan uang misalnya dolar, rupiah atau yang lain. Hal tersebut dikarenakan emas memiliki nilai tinggi karena nilai yang terkandung dalam wujud emas itu sendiri, sedangkan uang yang ada saat ini merupakan fiat money seperti dolar dan lain-lainnya.
Fiat money merupakan uang yang terbuat dari bahan tidak berharga dan tidak memiliki nilai tersendiri. Akan tetapi, keberhargaan uang tersebut karena adanya regulasi dari pemerintah atau sebuah kesepakatan. Begitu juga dengan perak yang memiliki kemeripan dengan emas.
Usut punya usut, ternyata emas memiliki sebuah cerita di balik nilainya yang tinggi, stabil dan diminati banyak orang dibandingkan dengan barang-barang yang lain. Dalam kitab Nashaihul Ibad karangan Syaikh Nawawi al-Bantani, Allah Swt. telah berjanji bahwa emas akan memiliki kemulian yang tinggi selamanya.
Janji Allah SWT tersebut terjadi ketika peristiwa diturunkannya Nabi Adam AS dan Siti Hawa dari surga. Banyak penduduk surga yang menjadi tetangga Nabi Adam AS merasa sedih dan susah ketika mereka berdua diturunkan dari surga ke bumi oleh Allah SWT.
لما اهبط الله ادم من الجنة إلى الأرض حزن عليه كل شيئ جاوره الا الذهب والفضة
“Ketika Allah SWT menurunkan Nabi Adam AS dari surga ke bumi, seluruh tetangga Nabi Adam AS merasa sedih kecuali emas dan perak”.