BogoraTimes - Seperti yang kita tahu dan saksikan bersama beberapa pekan lalu, terlihat jelas Presiden Joko Widodo menghadari pembangun Pabarik Baterai mobil listrik ndonesia di Provinsi Jawa Barat.
Dalam kehadiran nya, nampak Presiden Joko Widodo sedang kunjungan resmi kenegaraan, ia benar beliau sedang ada agenda kenegaraan iaitu meresmikan groundbreaking pabrik baterai mobil listrik PT HKML Battery Indonesia di karawang Provinsi Jawa Barat.
Di perkirakan proyek besar pembangunan Pabrik Baterai mobil listrik di karawang jawa barat ini, di taksir modal yang cukup besar harus di keluarkan negara, terhitung angka nilai investasi yang sangat fantastis, iaitu sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp15,6 triliun."wow sungguh luar biasa."
Baca Juga: Apakah Kamu Seorang Pemberi? Lihat Sesuai Bulan Lahirmu
Kemudian dalam kunjungan nya Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya. Presiden memaparkan dengan jelas, bahwa Pabrik Baterai mobil listrik ini yang ada di karang jawa barat akan menjadi yang pertama dan bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara."papar nya.
"Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai listrik pertama di Indonesia dan bahkan yang pertama di Asia Tenggara," ujarnya, Rabu (15/9/2021).
Pabrik ini merupakan proyek investasi antara konsorsium asal Korea Selatan yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group dengan PT Industri Baretai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC). Pada tahap pertama, kapasitas produksinya akan mencapai 10 giga watt per hour.
Baca Juga: Raksasa Jerman Mempersiapkn Mercedes-Benz Bangun 8 Pabrik Baterai Listrik, 2030 Pekerjaanya Kelar.
Jokowi melanjutkan proyek ini merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong penghiliran industri. Struktur ekonomi berbasis komoditas, katanya, harus segera diubah menjadi penghiliran berbasis pengembangan teknologi menuju Indonesia sebagai negara industri.
Dengan pembangunan Pabrik ini, dia pun mengungkapkan optimismenya bahwa dalam beberapa tahun mendatang Indonesia akan menjadi produsen utama barang jadi berbasis nikel.
"Pengembangan industri baterai juga akan meningkatkan daya tarik Indonesia investasi motor listrik dan mobil listrik," ujarnya.
Baca Juga: Kemenag Salurkan Tunjangan Insentif Guru Madrasah Bukan PNS, Begini Syarat Pencairannya
Sementara itu, Menteri investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menambahkan pembangunan pabrik kendaraan listrik ini merupakan bagian dari rencana investasi Korea Selatan senilai total US$9,8 Miliar atau setara Rp142 triliun. Dia memproyeksikan setidaknya pada Mei 2022, pabrik ini akan bisa memulai operasi.***