Bogor Times- Nama adalah doa. Itulah yang masyhur di kalangan umat muslim sehingga tidak membuat mereka sendiri dalam membuat nama.
Siapa sangka, penggunaan nama Allah tidak diizinkan bagi umat muslim tanpa kata penyerta.
Seperti nama Rohman atau Rachman. Penjelasan Ustadz Adi Hidayah atau UAH.
Baca Juga: Wah. Mahasiswa Dipiting Oknum Polisi Saat Demonstrasi Sampai Terkapar, di Tangerang.
Mengutib Youtube Adi Hidayat Official dalam acara Live berjudul UAH Bertanya Jamaah Menjawab yang dioplouad pada Rabu 13 Oktober 2021.
Dalam vidio zoom dengan peserta 1.847 orang terdapat peserta bernama Rachman. UAH menjelaskan pentingnya penyertaan nama lain dalam melengkapi Rachman.
"Kalau nanti bisa dipertimbangkan ya dimunculkan pengikutnya misalnya Abdurrahman gitu ya," terang UAH dalam video berdurasi 1 jam 43 menin tersebut.
Baca Juga: UAH Bertanya Jamaah Menjawab, Kenali Tuhan Dengan Lima Pembahasan
Penambahan nama penyerta itu harus diikuti karena berkaitan dengan nama besar Allah.
"Rachman itu nama yang dilekatkan langsung kepada Allah yang sifatnya menunjuk ke sifat booster untuk zat yang paling utama karena itu kalau kita memanggil Allah subhanahuwata'ala oleh Allah dimintakan kalau panggil Allah panggil Rahman," katanya.
Hal itu berdasar pada dalil Al Quran. Terkait nama Allah yang hanya milik Allah.
Baca Juga: Mahasiswa Dihadiahi Bantingan Smack Down di HUT Tangerang, Kapolres Bantah Terjadinya Kekerasan
"Itu ada di surah ke-17. Anda boleh buka Quran surah al-isra surat ke-17. Yang di ayat yang ke 110 ya sampai 111 nya," kata Adi Hidayat.
Allah berfirman yang artinya, jika Anda memiliki kebutuhan kegelisahan masalah dalam kehidupan yang Anda ingin adukan ingin memohon solusi kepada Allah maka bermohonlah kepada Allah dengan menyebut namaNya.
Dalil tersebut menunjukan nama tertinggi Allah. Kalimat itu menjadi fitrah kita.