Bogor Times- Di Kampung Mulyasari Desa Sukamulya Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor terdapat sekolah SDN 02 Mulyasari. Anak-anak SDN 02 Mulyasari Kabupaten Bogor selalu berjuang keras dalam menuntut ilmu.
Namun akses jalan yang sulit, membuat anak-anak di Kampung Mulyasari harus di pisah ke Kelas Jauh supaya lebih memudahkan untuk bersekolah. Selain akses jalan yang sulit, di Kampung Mulyasari juga mengalami kendala pada jaringan (blank spot).
Setelah dipisah, kondisi sekolah hanya ada satu kelas dan dua pengajar membuat pembelajaran perkelasnya harus digabungkan, tentu saja kondisi tersebut membuat keadaan kelas tidak kondusif.
Baca Juga: Harga Mie Instan Akan Naik Tiga Kali Lipat, Apa Penyebabnya?
Baca Juga: Bantu Masyarakat, Mahasiswa Unusa Jakarta Buka Jaringan Internet di Daerah Terpencil
Baca Juga: KKN Unusia Jakarta Renovasi Pesantren
Akibatnya, membuat anak-anak sulit untuk menyerap materi pelajaran dengan baik.
“Pada jam 07.30 – 09.00 kelas 1 – 3 digabungkan dalam pembelajarannya, sedangkan pada jam 09.30 – 11.00 kelas 4 - 6 “ Ucap Pak Husin Guru Kelas Jauh SDN 02 Sukamulya.
Hal ini tentu sangat menyedihkan, kelas dan guru yang terbatas membuat anak-anak belum bisa belajar dengan maksimal. Akibatnya, banyak anak dari kelas 3 – 5 yang belum bisa membaca dan menulis dengan lancar.
Baca Juga: Karunia Yang Membutuhkan Pembina?
Baca Juga: Viral rekaman tragedi KM 50 FPI yang ditangani Ferdi Sambo: Bikin merinding
Baca Juga: Nyemplung Jurang, 8 Penumpang Mobil Pick Up Tewas
Dari bulan Juli-Agustus, Mahasiswa KKN Membangun Desa Jilid II Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia membantu mengajar di Kelas Jauh mengenai calistung, tujuannya supaya anak-anak kelas 3-5 mampu membaca dengan lancar, menulis dengan cepat dan berhitung dengan cepat. Diharapkan pemerintah dapat menambah fasilitas belajar mengajar agar lebih efektif.****