Bogor Times, Bogor - Saya rasa ketika ibu soekmawati ingin membangunkan semangat jiwa nasionalisme dalam sebuah acara, tidak perlu membandingkan-bandingkan antara Nabi Muhammad Saw dengan Ir. soekarno karena hal itu kurang etis dan kurang pantas didengar oleh kalangan ummat Islam.
Memang pada abad ke 20 Nabi Muhammad tidak ikut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia, tapi hal yang harus di ingat oleh ibu soekmawati bahwa spirit pemuda serta masyarakat dalam memerdekaan bangsa indonesia ini terinspirasi dari jiwa Rasulullah Saw khususnya Ummat Islam, karena Rasulullah Saw lah orang yang paling menentang penindasan, perbudakan dan ketidak adilan.
Dan itu termotivasi dari ajaran Islam. Pada 25 Januari 1934 di endeh, berkirim surat dengan T.A. Hassan (Guru Persatuan Islam) Bandung yang menjadi pembendaharaan antara seorang yang ingin belajar Islam dan seorang yang memandu kepemahaman Islam, soekarno mengatakan, bahwa Islam zaman sekarang menghadapi persoalan yang beribu2 lebih, dan menurut keyakinan soekarno salah satu kecelaan Islam zaman sekarang ialah pengeramatan manusia yang menghampiri kemusyrikan.
Pengeramatan manusia itu penyebab sesuatu yang mematahkan jiwanya agama dan ummat, karena pengeramatan manusia melanggar Tauhid, kalau Tauhid rapuh datanglah kebencanaan. Tidak ada satu agama yang menghendaki kesama-rataan lebih dari pada islam, jadi Islam menyamaratakan semua manusia dan tidak ada pengeramatan kepada manusia kecuali Nabi Muhammad Saw, yang dikeramatkan dalam rukun iman dan pada akhirnya menjadi lafaz syahadat bagi setiap ummat islam dan bagi yang ingin memeluk Islam.
Sah sah saja ketika masyarakat menjadikan Ir. Soekarno sebagai suri tauladan dalam berbangsa dan bernegara, tetapi ada hal yang harus ibu soekmawati ingat, kenapa Ummat Islam Indonesia menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai suri tauladan yang sesungguhnya, karena itu sudah perintah Allah Swt yang tertuang dalam Rukun Iman, bahwa Ummat Islam harus mengimani Rasulullah Saw. dan tidak sedikit juga Ummat Islam yang terinspirasi dari semangat juang serta nasionalismenya Ir.soekarno dalam memerdekakan indonesia.
Oleh karena itu, kami menuntut kepada Ibu Soekmawati untuk mengucapkan permohonan maaf kepada Ummat Islam dan bisa menarik lagi ucapan yang sangat kontroversial dan tidak pantas untuk diucapkan. Dalam keyakinan kami yang beragama islam, sosok Nabi Muhammad Saw itu tidak bisa dibandingkan dengan siapapun dinegara ini, karena beliau sosok Pemimpin yang ideal bagi ummat. Oleh : Herdiansyah Islandar (Ketua Umum HmI Cabang Kota Bogor)