Sejarah Kopi, Ulas Jejak Kopi Asa Kuno Abyssinia dari Ethiopia dan Eritrea

- Selasa, 21 September 2021 | 03:59 WIB
Abyssinia Kopi. (Pixabay)
Abyssinia Kopi. (Pixabay)

Bogor Times- Kopi kini menjadi idola masyarakat dunia. Tidak hanya pria, perempuan pun gemar menyicipi minuman hitam ini.

Meskipun kita menyukai minuman kopi namun tidak semua mengetahui tentang kopi itu sendiri. Penulis akan menjelaskan tentang sejarah kopi ini.

Berbagai catatan masa akhirnya menyatakan sejarah awal kopi pada abad ke-9 di dataran Afrika, tepatnya dari negara Ethiopia dan Eritrea.

Baca Juga: Generasi Terbaru Lexus LX Mengguncang Dunia. Kta lihat Saja kemegahan Nya.

Secara lebih spesifik, nama daerah asal tanaman kopi pada masa kuno tersebut adalah Abyssinia.

Akan tetapi, tidak diketahui secara pasti bagaimana masyarakat Abyssinia memanfaatkan tanaman kopi.

Karena pada masa itu tanaman kopi kemungkinan hanya menjadi komoditas komersial yang dibawa pedagang dari Abyssinia ke Yaman oleh orang Arab.

Baca Juga: Heboh! Candi Borobudur Haram.

Sedangkan pemanfaatan kopi sebagai minuman pertama kali dipopulerkan oleh orang-orang Arab.

Sejarah mencatat, bahwa perdagangan biji kopi dikendalikan oleh pedagang Arab. Monopoli tersebut dilakukan dengan perdagangan melalui pelabuhan Mocha di Yaman kemudian menerapkan hingga ke Eropa.

Pada saat itu Mocha adalah satu-satuya pintu perdagangan kopi, bahkan hingga saat ini kita mengenal istilah kopi mocha.

Baca Juga: Imam Syafii: Ke Utamaan Mencari Ilmu Dalam Aktivitas Kehidupan.
Pada abad ke 17 orang-orang Eropa mulai mengembangkan perkebunan kopi. Akan tetapi karena iklim yang tidak cocok untuk tanaman kopi, maka orang-orang Eropa mencoba membudidayakan tanaman kopi di daerah jajahan mereka.

Pada akhirnya, hasil tanaman kopi oleh bangsa Eropa di berbagai daerah jajahan mampu memastikan dominasi kopi dari bangsa Arab.

Tanaman kopi juga ditaman oleh bangsa Belanda ketika itu, terutama di Pulau Jawa yang dijadikan pusat tanaman kopi oleh mereka. Bahkan  “Cup of Java”  atau kopi yang berasal dari Jawa sempat populer masa itu.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Dapat "Prank" Santeri, Guru TPA RA Menangis Haru

Senin, 25 November 2024 | 23:46 WIB

Tiga Peran Penting Orang Tua dalam Pergaulan Anak

Minggu, 6 Oktober 2024 | 07:36 WIB

KADERISASI SEBAGAI JEMBATAN REGENERASI ORGANISASI

Senin, 29 April 2024 | 14:53 WIB

HAKIKAT KESETARAAN GENDER DALAM KADERISASI PMII

Senin, 29 April 2024 | 14:47 WIB

Ramadhan Jadi Momentum Berbakti Pada Orang Tua

Rabu, 3 April 2024 | 06:00 WIB
X