• Minggu, 24 November 2024

Cerita Kopi dan Ali Bin Omar Ashadzili, Simak Ulasan Kitab 'Inaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'

- Selasa, 21 September 2021 | 10:39 WIB
Kopi dan ulasan kitab Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah (Pixabay)
Kopi dan ulasan kitab Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah (Pixabay)

Bogor Times- Selain bisa dinikmati, banyak masyarakat Indonesia yakin bahwa kopi memiliki sejuta khasiat untuk kesehatan dan ritual kegamaan.

Pantas saja, ternyata dalam konteks sejarah kopi juga beriringan dengan sejarah kaum Sufi yang diwakili oleh tokoh sufi terkenal Ali Bin Omar Ashadzili.

Memang, Kopi menjadi minuman dengan sejuta sejarah menakjubkan. Mungkin ada yang belum mengetahui bahwa sejarah kopi juga berkaitan dengan sejarah tokoh sufi besar bernama Ali Bin Omar Shadzili.

Baca Juga: Tugu Satu Tungku Tiga Batu, Cermin Toleransi Umat di Fakfak

Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Abdurrahman bin Muhammad Al-Husainy Al-Hadramy dari marga Alaydrus (1070 H-1113 H) dalam kitabnya 'Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah' mengatakan, biji kopi baru ditemukan akhir abad ke-8 Hijriyah di Yaman oleh Imam Abul Hasan Ali Asy-Syadzili bin Umar bin Ibrahim bin Abi Hudaimah Muhammad bin Abdullah bin Al-Faqih Muhammad Disa'in atau yang dikenal dengan Ali Bin Omar Ashadzili.

Nasabnya bersambung hingga kepada sahabat bernama Kholid bin Asad bin Abil Ish bin Umayyah Al-Akbar bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay.

Informasi dari 'Madras Ribath' menyebutkan, beliau adalah pengikut tarekat Syadziliyah, bukan pendirinya. Karena pendiri tharekat/thoriqoh Syadziliyah, Al-Imam Qutb Sayyidina Abi Hasan Asy-Syadzili bin Abdullah bin Abdul Jabbar Al-Hasani Asy- Syadziliyi RA bersambung Nasab kepada Rasululah SAW telah wafat pada tahun 828 H.

Baca Juga: Manfaat Daun Saga Bagi Kesehatan

Dalam penemuan biji kopi, Imam Abul Hasan Asy-Syadzili menyambut Imam Abu Bakr Al-Aydrus. Sehingga Imam Abul Hasan adalah penemu biji kopi. Sedangkan Imam Abu Bakar Al-Aydrus adalah penyebar kopi di berbagai tempat.

Beliau menggubah syair mengenai kopi sebagai berikut: "Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati denganNya, kopi membantuku menghilangkan rasa takut. Dengan pertolongan Allah Ta'ala, kopi menggiatkanku beribadah kepadaNya di kala orang-orang yang sedang terlelap."

Qahwah (kopi): Qof' adalah quut (makanan), Ha' adalah hudaa (petunjuk), Wawu' adalah wud (cinta) dan 'ha' adalah hiyam (pengusir kantuk). Janganlah kau mencelaku karena aku minum kopi, karena kopi adalah minuman para junjungan yang mulia.

Baca Juga: Legenda Kopi di Negeri Ethiopia, Kisah Kaldi dan Kambingnya

Ada literasi menulis, biji kopi berasal dari tanah Arab dan kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab "Qahwah" yang berarti kekuatan. Karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.

Kata Qahwah kemudian menjadi populer di Eropa sebagai 'Kahfeh' yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi "Koffie" dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie inilah yang diserap ke dalam bahasa Indonesia hingga menjadi kata kopi yang kita kenal saat ini.

Ali Bin Omar Shadzili terkenal sebagai ahli pengobatan atau tabib dan juga seorang Sufi. Sejarah Ali Bin Omar Shadzili berkaitan erat dengan kopi tentang cerita mari simak artikel di bawah ini Ali bin Omar al Shadhili.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tiga Peran Penting Orang Tua dalam Pergaulan Anak

Minggu, 6 Oktober 2024 | 07:36 WIB

KADERISASI SEBAGAI JEMBATAN REGENERASI ORGANISASI

Senin, 29 April 2024 | 14:53 WIB

HAKIKAT KESETARAAN GENDER DALAM KADERISASI PMII

Senin, 29 April 2024 | 14:47 WIB

Ramadhan Jadi Momentum Berbakti Pada Orang Tua

Rabu, 3 April 2024 | 06:00 WIB
X