BogorTimes - Belajar agama hukumnya wajib bagi muslim dan muslimah, karena kita selalu mambutuhkan ilmu setiap saat agar kita bisa memanen pahala setiap perbuatan kita yang bernilai ibadah.
Para ulama' dahulu tidak semua belajar di waktu usia belia, bahkan ada bebrapa ulama yang belajar di usia senja. Diantara mereka adalah;
1. Al-Imam Al-Qaffal Al-Marwazi
Beliau adalah Imam penduduk Khurasan dalam Madzhab Syafi’iyyah.
Baca Juga: Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghozali Mejelaskan Apa itu Hati.
Beliau mulai menuntut ilmu ketika beliau sudah menginjak usia 30 tahun. Allah memberkahi beliau hingga mengungguli orang orang yang se masa dengan beliau, dan menjadi orang yang paling fakih.
Berkata Syaikh Abu Muhammad : aku mendengar Qaffal berkata: “aku mulai belajar dalam kondisi tidak dapat membedakan antara (harakat) اختصرتُ dan اختصرتَ“.
Al imam Ibnu Shalah berkata: “saya kira maksud beliau adalah kata pertama yang ada pada kitab mukhtashar karya Al Muzani, yakni ucapan beliau.
Baca Juga: Keluargamu Adalah Ujian dan Cobaan Menuju Keridhoan-Nya.
اختصرتُ هذا من علم الشافعي
“Aku meringkas (kitab ini) dari ilmunya Imam As Syafi’i. Maksud beliau adalah beliau tidak bisa membedakan dalam bahasa Arab antara dhammah dan fathah yang ada pada ta’ dhamir)”.
Tapi dengan izin Allah, beliau menjadi salah satu ulama pembesar dalam madzhab syafii, lihat: (thobaqot syafiiyyah kubro karya As Subki 5/54.).
2. Al-Imam Hasan ibnu Ziyad al-Lu’lui
Beliau adalah salah satu dari murid-murid Imam Abu Hanifah al-Nu’man, Hasan ibnu Ziyad yang wafat sekitar tahun 204 hijriah, dikisahkan tentang bagaimana beliau menuntut ilmu dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim hal:50.
Baca Juga: Bersholawatlah Kepada Nabi Muhammad SAW, itu Bukti Tanda Kecintaanmu Padanya.
دخل حسن بن زياد فى التفقه وهو ابن ثمانين سنة، ولم يبت على الفراش أربعين سنة فأفتى بعد ذلك أربعين سنة
“Hasan ibnu Ziyad mulai belajar agama ketika beliau menginjak umur 80 tahun, semenjak itu beliau tidak tidur malam di atas kasurnya selama 40 tahun kedepan, (ketika sudah berumur 120 tahun) kemudian beliau menduduki kursi fatwa, memberi fatwa sampai 40 tahun kedepan (hingga beliau wafat)”.
Artikel Terkait
Pro Kontra Maulid Nabi Muhammad SAW Bukan Untuk Diperdebatkan, Peristiwa ini Moment Berharga Bagi Kita Semua.
Menpora Janji Tuntaskan Soal Sanksi Wada, ISORI Dukung Langkah Penyelesaiannya.
Bersyukurlah Dalam Setiap Kenikmatan Yang Diberikan Oleh ALLAH SWT.
Twibbon Kece Hari Santri Nasional 2021, Ayo Semarakan dan Gaungkan.
Pangkostrad: Menjaga Toleransi Beragama dan Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pada Peringatan Hari Santri.
STQ di Provinsi MALUT Mampu Menunjukan Pada Dunia, Al Quran Sumber Relevan Kehidupan Ummat Manusia.
Bersholawatlah Kepada Nabi Muhammad SAW, itu Bukti Tanda Kecintaanmu Padanya.
Keluargamu Adalah Ujian dan Cobaan Menuju Keridhoan-Nya.
Hujjatul Islam Al-Imam Al-Ghozali Mejelaskan Apa itu Hati.