• Jumat, 22 November 2024

Organisasi Muhammadiyah Tanamkan Kebencian Korupsi Sejak SD

- Kamis, 4 Agustus 2022 | 03:10 WIB
Muhammadiyah (Istimewa/Bogor Times)
Muhammadiyah (Istimewa/Bogor Times)

Bogor Times - Guru memiliki peran strategi dalam menanamkan sikap dan nilai-nilai antikorupsi kepada peserta didik di lingkungan sekolah.

Sekolah atau pendidikan formal meyakini merupakan salah satu jalur yang efektif untuk memberantas korupsi hingga akarnya. Metode ini bersifat antisipatif untuk mencegah berkembangnya budaya korupsi.

Sebab, pendidikan antikorupsi yang diberikan sejak usia dini dan berkelanjutan merupakan alternatif pencegahan bagi perilaku koruptif.

Baca Juga: Satu Atap Dua Istri, Haram Dalam Islam, Simak Penjelasannya

Itu disampaikan oleh Master Suyitno, M.Pd. dan Master Dr. Sumaryati, M.Pd. dari Forum Penyuluh Antikorupsi Sahabat Integritas Jogja Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta (PAK SIJI DIY) dalam kegiatan Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi di SD Uggulan Muhammadiyah Lemahdadi, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DIY.

Berafiliasi dengan Forum PAK SIJI DIY, kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (PKM UAD) Yogyakarta ini dilaksanakan dalam rangka menuju prototipe sekolah antikorupsi bagi SD Uggulan Muhammadiyah Lemahdadi. Tim PKM UAD terdiri dari Suyitno, M.Pd., Lisa Retnasari, M.Pd., dan Dr. Sumaryati, M.Hum.

Kegiatan dibuka oleh Trisna Sukmayadi, M.Pd. sebagai perwakilan dari Forum PAK SIJI DIY. Dalam pengantarnya, dia menyampaikan turut senang dengan adanya sosialisasi pendidikan antikorupsi pada tingkat satuan pendidikan dasar.

Baca Juga: Wow! Ibadah Paling Ringan Dilakukan Terbaik Menurut Islam

"Ini sebagai cikal bakal terbentuknya generasi yang berintegritas sejak usia dini," ungkapnya, dalam keterangan tertulis, Jumat 29 Juli 2022.

Memaparkan materinya di hadapan para guru, Master Suyitno menegaskan bahwa korupsi merupakan 'kejahatan luar biasa'.

"Karena perilaku koruptif, yang secara sadar atau tidak sadar dilakukan oleh seseorang atau masyarakat, akan memberikan dampak negatif terhadap di tingkat bawah yang notabene tidak tahu menahu akibat akibat," ujarnya.

Baca Juga: Irjen Kemensos Tidak Tau Soal Beras Tertimbun, PMII: Malu-maluin

Lebih lanjut, Master Suyitno menuturkan bahwa Kurikulum 2013 sudah baik dengan mengintegrasikan pendidikan antikorupsi ke dalam mata pelajaran (mapel). Juga adanya penguatan ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik yang dapat diintegrasikan dengan slogan nilai antikorupsi yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras (Jumat Bersepeda KK).

"Nilai-nilai karakter yang tertuang di satuan pendidikan ini perlu dikuatkan dan dijadikan pembiasaan," tulisnya.

"Dalam hal inilah guru memiliki kontribusi besar untuk mempersiapkan generasi berintegritas melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter (RPP-B) Jumat Bersepeda KK," imbuh Master Suyitno.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Tiga Peran Penting Orang Tua dalam Pergaulan Anak

Minggu, 6 Oktober 2024 | 07:36 WIB

KADERISASI SEBAGAI JEMBATAN REGENERASI ORGANISASI

Senin, 29 April 2024 | 14:53 WIB

HAKIKAT KESETARAAN GENDER DALAM KADERISASI PMII

Senin, 29 April 2024 | 14:47 WIB

Ramadhan Jadi Momentum Berbakti Pada Orang Tua

Rabu, 3 April 2024 | 06:00 WIB
X