Bogor Times, Kabupaten- Pemahaman radikalisme yang terus menjalar membuat Indonesia terus berbenah dengan berbagai upaya agar paham tersebut tidak terus tumbuh di tanah air, dengan melalui lembaga lembaga pemerintah maupun non pemerintah termasuk lembaga kementrian agama yang tak luput dari pantauan.
Namun, sejumlah masyarakat mempertayakan adanya perekrutan Kemenag tentang Penyuluh Agama (PAH) yang dianggap tidak transpran dan ganjil atas seleksi yang dilakukan oleh Kemenag tempo lalu.
(KU) salah satu peserta membeberkan ada peserta dari kecamatan Tenjolaya, pada saat mendaftar dipanggil sampai beberapa kali oleh panitia dan terkesan tidak siap saat mengikuti seleksi dan dinyatakan lolos oleh panitia seleksi. Ditambah ada beberapa nama yang terindikasi mengikuti organisasi-organisasi yang berhaluan radikal ikut diloloskan pula.
"kami mempertanyakan komitmen Kemenag dalam deradikalisasi yang saat ini sangat gencar dikampanyekan, bagaimana jadinya nanti majlis-majlis taklim sebagai objek penyuluh, jika penyuluh agamanya tidak serius dalam menyebarkan paham deradikalisasi bahkan ikut terlibat dalam organisasi-organisasi yang terindikasi radikal" ujarnya ,(17/12)
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Ajengan Muda (FAM) Kab. Bogor M Angga Gunaefu menyayangkan tindakan kemenag. Seharusnya sudah mulai berbenah dengan menciptakan integritas yang baik dan bisa dipercaya, bukan dicoreng oleh oknum oknum yang tidak menjalankan amanat Undang -Undang.
"Memang sudah banyak yang laporan atas seleksi yang dilakukan oleh Kemenag. Dan kami menilai banyak yang ganjil dalam proses seleksi yang dilakukan oleh panitia seleksi kemarin, " tuturnya