Bogor Times, Kabupaten-Bencana alam yang melanda 4 Kecamatan Kabupaten Bogor pada awal tahun 2020 yang lalu menyebabkan beberapa fasilitas umum khususnya sarana pendidikan menjadi terganggu.
Mendapatkan laporan bahwa di Kampung Wates Desa Kiara Pandak Kecamatan Sukajaya yang terisolir karena akses jalan tertimpa longsor yang menyebabkan aktivitas warga terganggu khususnya di bidang pendidikan yaitu sekolah. Melihat hal itu Aksi Cepat Tanggap (ACT) bergerak untuk mendirikan sekolah darurat bagi warga sekitar.
Tepat pada hari Senin (3/2) Sekolah Darurat tersebut diresmikan serta dihadiri langsung oleh Kepala Urusan (KAUR) Perencanaan Pembangunan Desa Kiara Pandak Muhammad Supiyan serta Pembina Forum Warga Kampung Wates yang sekaligus menjadi Penanggung Jawab Sekolah Darurat Dodi Idaman dan warga sekitar.
Kepala Urusan Perencanaan Pembangunan Desa Kiara Pandak, Muhammad Supiyan mengucapkan terima kasih atas perjuangan dan pengorbanan tim ACT sehingga terwujudnya sekolah darurat tersebut. "Saya ucapkan terima kasih banyak baik secara pribadi maupun secara kepemerintahan desa", Ucap Yayan yang menjadi panggilan sehari-hari.
Lebih lanjut Yayan berharap sekolah darurat ini bisa menjadi sekolah mandiri khususnya PAUD. "Karena pak Kades punya rencana di kampung Wates ini harus ada PAUD dan menjadi PAUD terpadu desa", Ucap Yayan.
Sementara itu Pembina Forum Warga Kampung Wates yang sekaligus menjadi Penanggung Jawab Sekolah Darurat Dodi Idaman mengatakan, sekolah darurat ini akan dibebaskan dari pungutan bagi seluruh siswa. "Kegiatan ekonomi Forum Warga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi biaya operasional sekolah ini," Kata Dodi.
Lebih lanjut Dodi mengatakan hal ini akan terwujud jika semua pihak terutama dari Lembaga ACT dan warga bisa bekerjasama.