PERUM PERHUTANI : Fokus Untuk Kemanusian Dari Pada Saling Menyalahkan

- Rabu, 8 Januari 2020 | 21:52 WIB
WhatsApp Image 2020-01-08 at 21.18.10
WhatsApp Image 2020-01-08 at 21.18.10


Bogor Times, Kabupaten Bogor - Bencana Bajir dan tanah longsor di wilayah Kabupaten Bogor digadang-gadangkan akibat dari pemberian HGU kepada perusahaan tanpa kontrol seperti di kutip keterangan Kepala Badan Penanggulang Bencana (BNPB) Doni Monardo : https://m.trubus.id/baca/34518/pemberian-hgu-tanpa-kontrol-penyebab-longsor-di-sukajaya-bogor.





Doni mengatakan, itu semua diawali dengan pemberian HGU
kepada perusahaan tanpa kontrol serta kewajiban menghijaukan kembali lahan HGU
diabaikan dan telah digunduli semena-mena. Penggundulan itu sudah terjadi 10
hingga 20 tahun yang lalu, dan tahun-tahun ini baru berdampak longsor.





Terkait pemberitaan tersebut di atas Bogor Times mengonfirmasi pihak pihak terkait, Seperti Perum Perhutani dan di terima langsung oleh Wakil Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor Muhammad Suparjo 8/1/2020.





Muhammad Suparjo mengatakan “ Lahan perhutani yang di kelola saat ini untuk wilayah Kabupaten Bogor untuk keseluruhan kurang lebih 38,000 Hektare dikatagorikan produktif 11,650 Hektare ada di Kabupaten Bekasi hutan Mangrof dan hutan lindung, di Kabupaten Bogor sendiri Perum Perhutani tidak adanya hutan lindung yang di kelola oleh Perum Perhutani hanya mengelola hutan produksi dan hutan produksi terbatas”.





-
Muhammad Suparjo : jangan saling menyalahkan terkait bencana ini lebih baik kita bagaimana cara untuk membantu masyarakat yang tertimpa bencana (Foto:Deddy)




Terkait dengan bencana yang menimpa Kabupaten Bogor di 4
Kecamatan Sukajaya, Nanggung, Cigudeg dan Jasinga untuk lahan Perum perhutani
sendiri berjarak kurang lebih 25 KM dari lokasi bencana, saat ini kita tidak
usah saling menyalahkan untuk lahan bencana yang di kelola oleh siapa saat ini
kita lebih fokus untuk penangangan kemanusia akibat dari bencana  ini, lebih fokus untuk bantuan bencana dan
Perum Perhutani bekerjasama Asrindo dan Bank Mandiri untuk membangun posko
bantuan di Kecamatan Nanggung, ujarnya.





Dan pihak kami pun mengirim relawan kurang lebih 20 orang
menggunakan motor trail untuk mengirim logistik untuk lokasi bencana yang masih
sulit untuk di lalui atau terisolasi, selain itu kami juga di posko menampung
warga pengungsi, jadi untuk kedapan kita jangan saling menyalahkan terkait
bencana ini lebih baik kita bagaimana cara untuk membantu masyarakat yang
tertimpa bencana, tambahnya.





Untuk itu Bogor Times mencoba mengkorfirmasi  Badan pertanahan Nasional ATR/BPN Kabupaten Bogor dan di terima oleh Kepala Seksi Hubungan Hukum Keagrariaan ATR/BPN Kabupaten Bogor Wendi Ismawan mengatakan dirinya belum mengetahui stastus tanah yang terdampak longsor di dikecamatan sukajaya.


Halaman:

Editor: Deddy

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gandeng Pemuda, PMII INAIS Gelar Pesantren Kilat

Minggu, 31 Maret 2024 | 16:13 WIB

Gaspool, Jaro Ade Siapkan Tim Sukses

Sabtu, 30 Maret 2024 | 06:00 WIB
X