Bogor Times - Anis Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di anggap bisa menjadi pasangan progresif pada pemilu 2024, hal tersebut di ungkapan oleh peneliti Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam.
Menurut Khoirul Umam pasangan Anis - AHY merupakan tokoh yang mempunyai bekal elektabilitas memadai dengan posisi 1 hingga 6 besar.
Peningkatan elektabilitas tersebut terlihat dari seluruh hasil survei yang muncul belakangan ini daei berbagai lembaga survei.
"Keduanya konsisten berada di radar dan bukan kategori tokoh dengan elektabilitas 1 koma (1,)," ujarnya dalam keterangannya, Jumat, 4 Februari 2022.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Jika duet Anies-AHY dipromosikan, Umam menyebutkan Partai Demokrat berada di sana sebagai salah satu sponsor utama koalisi, pembentuk 20 persen presidential threshold.
Hal ini bisa menjadi bekal awal yang baik karena tokoh Parpol yang memiliki elektabilitas dan mesin politik memadai hanya dua, yakni Prabowo dari Gerindra dan AHY dari Demokrat. Kecuali PDIP yang bisa mengusung pasangan Capres-Cawapres sendiri.
Baca Juga: Renald Peringatkan Masyarakat, Bahaya influencer Yang Sering Pamer Harta Bak sultan
Dengan adanya Partai Demokrat sebagai sponsor koalisi dan juga duet, kemungkinan akan ada partai politik lain dari garis ideologi nasionalis dan khususnya dari garis ideologi politik Islam yang akan merapat untuk mendapatkan efek ekor jas (coattail effect).
Efek ekor jas itu kata dia akan terbentuk jika partai politik pengusung nama Capres-Cawapres memiliki chemistry dan paradigma yang sama.
Baca Juga: Ceramah Oki Setiana Dewi Tuai Kontoversi, Najwa Shihab : KDRT Bukan Aib Yang Harus Ditutupi
"Sehingga tidak ada kegamangan yang menjadi sumber split ticket voting," ujarnya.
Selanjutnya, Umam berpendapat selama Anies Baswedan tidak mendeklarasikan diri masuk ke partai politik, maka Anies bisa menjadi pemersatu bagi partai-partai pengusungnya.
Baca Juga: Empat Cara Jitu Jaga Kesehatan Mental Era Pandemi
Terlebih lagi, dia menuturkan di balik duet Anies-AHY ini, ada dua tokoh politik besar yang bisa bergabung (joined forces), yakni SBY-JK, mengingat AHY adalah anak biologis dan ideologis SBY dan JK adalah mentor politik Anies Baswedan.