• Kamis, 21 November 2024

Diduga Karena Taraget Politik di DKI Jakarta, Hubungan Megawati dan Jokowi Merenggang

- Senin, 10 Januari 2022 | 23:35 WIB
Pdip (Instagram/@pdip)
Pdip (Instagram/@pdip)

Bogor Times - Dari bali tembok perpolitikan Nasional. Dapur partai berkuasa PDIP dikabarkan tengah "gonjang ganjing".

Presiden Joko Widodo disebut saat ini terlupakan sedang perang dingin dengan orang nomor satu di Partai Berlambang Kepala Banteng yang juga ketua PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Dugaan perang dingin tersebut disebut-sebut berkaitan dengan isu yang diusungnya Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming sebagai pengganti Anies Baswedan yang akan lengser pada 16 Oktober 2022 sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Saling Lapor, Kini Yusuf Mansur Polisikan Pihak Terkait Investasi

Namun, pengusungan Gibran Rakabuming sebagai calon pengganti Anies Baswedan dikabarkan belum mendapatkan restu dari PDIP dengan pernyataan yang dikeluarkan Hasto Kristiyanto selaku sekjen dari partai politik tersebut.

Hasto Kristiyanto berujar jika Gibran Rakabuming belum genap satu periode memimpin Surakarta.

Ucapan Hasto yang dianggap sinyal tidak adanya restu dari PDIP untuk mengusung Gibran ke DKI Jakarta disebut menjadi penyebab perang dingin yang terjadi antara Jokowi dengan Megawati.
Baca Juga: Bocah 9 Tahun Jadi Korban Pencabulan, Pelaku adalah Pamannya
"PDIP dulu enggak bilang hal yang sama ke pak Jokowi untuk menyelesaikan jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, baru jadi Presiden. Kalau dia bilang itu, ini 'tidak mungkin terjadi hal yang sekarang," kata pengamat politik, Rocky Gerung.

Pada beberapa waktu lalu ketika Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden, orang nomor satu di Indonesia itu belum lama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat mencalonkan diri sebagai Presiden, posisi Gubernur kemudian diserahkan ke Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan pasangan Jokowi sebagai Wakil Gubernur.

Baca Juga: Penendang Sesajen di Semeru Viral, Bupati Lumajang Perintahkan Aparat Segera Tangkap Pelaku

"Ini pak Jokowi bisa bilang kalau PDIP enggak bilang supaya pak Jokowi menyelesaikan dulu Gubernur baru pindah Presiden. Jadi pak Jokowi bisa menganggap enggak jadi masalah anaknya diangkut dari Solo ke DKI Jakarta walaupun Solo belum selesai," ujar Rocky Gerung.

Tindakan yang dilakukan PDIP tersebut dinilai Rocky Gerung sebagai inkonsistensi yang dilakukan oleh sebuah partai.

Meskipun demikian, Rocky Gerung menilai jika belum waktunya bagi Gibran untuk diboyong ke Jakarta.
Baca Juga: Terjaring KPK, Barisan Muda Golkar Kota Bekasi Usulkan DPP Copot NPAPG Rahmat Effendi
"Memang itu belum waktunya. Tidak cukup modal elektablitas saja, dua modal lain mesti dipersoalkan yaitu modal intelektual dan moralitas. Modal itu juga harus kita pasangakan pada orang-orag yang hendak diusung oleh PDIP ke DKI," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung Resmi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Usman Azis

Sumber: Pikiran Rakyat, YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Wajah Baru Calon Bupati, Decan :Saya Siap Maju

Rabu, 20 Maret 2024 | 23:38 WIB
X