BogorTimes-Pengurus NU (Nahdlatul Ulama) baik dari tingkat pusat dan daerah, sesan tiasa memohon pertolongan dan keselamatan bangsa Indonesia pada umum nya dan menjelang peringatan hari Santri Nasional (HSN) 22 0ktober 2021,
Sejumlah Ulama dan pengurus Ranting NU bersama warga Nahdliyin melakukan doa bersama dalam kegiatan Lailatul Ijtima serta Safari sholat hajat di tiga Masjid,
Kemudian di tujuh musholla se-tanah merah meliputi tiga wilayah kelurahan Rawa Badak selatan, kelurahan tugu selatan dan Kelurahan Kelapa Gading Barat Jumat (3/9).
Ketua Ranting NU Kelapa Gading Barat, Ustadz Suratman menjelaskan, kegiatan tersebut turut Hadir beberapa ulama dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) serta Pengurus Masjid mushollah Se-Tanah Merah Jakarta Utara.
Pada kesempatan itu yang akan hadir adalah Khatib Syuriah PCNU Kiyai Hasan Bisri, Ustadz Masrukhin ketua Mushollah Baitul Iman , Ustadz Acim pengurus Masjid Mujahidin dan Ustadz Haji Supardi Ketua Masjid Baitul Jannah.
“Kegiatan tersebut juga sebagai upaya untuk semakin memperkuat ukhuwah Islamiyah khususnya di kalangan warga NU, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se- Tanah Merah Jakarta Utara, dan kegiatan Lalilatul Ijtima’ memang rutin digelar oleh pengurus dan warga NU,” ujarnya.
Tradisi Lailatul Ijtima’ atau malam pertemuan warga NU ini memang sudah mengakar di kalangan Nahdliyin, khususnya yang berada di Tanah Merah. “Oleh karena itu, kami akan terus melestarikan tradisi ini sebagai amaliah ulama NU,” ungkapnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam lailatul ijtima’ tersebut meliputi shalat hajat, istighosah dan pembacaan tahlil. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus Syuriah dan Tanfidziyah mulai dari tingkat MWCNU hingga ranting.
”Selain itu juga dari lembaga, lajnah dan badan otonom, termasuk juga para kiai-kiai se-Tanah Merah” jelasnya.
Baca Juga: Demi Rumah Tangga, Shema Titipkan Suami
Lebih lanjut ia menjelaskan, ”Lailatul Ijtima’ ini sangat penting sekali dengan harapan agar warga NU bisa menguatkan diri dengan memperkokoh paham Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama'ah) dan ukhuwah Islamiyah.
Dalam tiap Lailatul Ijtima’ dilakukan pula tausiyah dan pemahaman Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) oleh para ulama maupun para pengurus MWCNU dan PRNU.***
Penulis :Kang Narso