BogorTimes - Jika ingin memiliki seorang anak yang Sholeh, alim, dan ahli ibadah hendaknya kedua orangtua “nirakati” anaknya, cara nirakati pun telah banyak diajarkan oleh para ulama.
Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan mengajarkan orang tua untuk nirakati anak dengan memberikan harta yang halal, dan puasa pada saat hari kelahiran anak.
Sedangkan KH Arwani Amin Said memberikan amalan surat al-Furqan ayat 74 yang dibaca tiga kali setelah shalat supaya Allah memberikan anak yang nurut, ahli Quran, dan berakhlak mulia. Berbeda lagi dengan Nyai Sholichah, istri kh wahid hasyim dalam nirakati anaknya, KH Abdurrahman Wahid.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Selasa 5 Oktober 2021 Wilayah Bogor dan Sekitarnya
Ustadz Ahmad Muntaha menceritakan kisah yang ia dapat dari Dr Ngatawi al-Zastrouw, asisten Gus Dur. Tirakat yang dilakukan oleh Nyai Sholichah adalah melantunkan shalawat pada butir-butir beras sebelum di masak. Hal tersebut dilakukan oleh beliau selama bertahun-tahun, hingga menumbuhkan pribadi Gus Dur yang kita ketahui saat ini.
Setiap Malam, Nyai Sholichah memilih dan memilah butir-butir beras terbaik sembari melantunkan shalawat pada setiap butir beras yang dipilih. Beliau memilah butir beras tersebut hingga sekiranya cukup untuk dimasak pada hari itu. Esoknya beliau melakukan hal yang sama.
Setelah butir-butir yang mengandung Shalawat tersebut dimasak, beliau akan melarang siapapun menyentuh nasi tersebut kecuali untuk tiga orang, yaitu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari (ayah mertua), kh wahid hasyim (suami), dan anak sulungnya Abdurrahman Ad-Dakhil (Gus Dur).
Baca Juga: Rekonsiliasi Antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Dari nasi yang mengandung shalawat itulah Nyai Sholichah menirakati Gus Dur hingga bertahun-tahun.
"Saya benar-benar tidak tahu hingga usia berapa Gus Dur kecil mendapat perilaku istimewa seperti itu dari ibundanya. Saya hanya penasaran, selain Gus Dur memang sosok jenius secara personal, sosial, dan spiritual.
Baca Juga: Ternyata Tukul Arwana Sering Konsumsi Obat-Obatan.
faktor apakah yang menjadikan Presiden Republik Indonesia ke-4 ini bisa sehebat itu semasa hidupnya. Dan, saya memperoleh jawaban dari Dr. ngatawi zastrow Asisten gus dur. bu nyai sholichah bener benar mensholawati beras itu biji demi biji. ucapnya kata ustadz muntaha.***
Artikel Terkait
Sembilan Naga, Inilah Para Tokohnya
H.Oleh Soleh Sampaikan Permintaan kepada Wakil Walikota Dalam Musda DPD BKPRMI Kota Bogor
Muhammad Nurdat Ilhamsyah Kembali Nahkodai DPD BKPRMI Kota Bogor
Bareskrim Polri Jaring Pengedar Narkoba, 29,5 Kilo Ganja dan Ekstasi Diamankan
Ungkap Latar Belakang dan Tujuan Rebo Wekasan
Jangan Lakukan ini di Bulan Safar Jika Tidak Ingin Sial.
Amalan Penolak Bala di Bulan Safar
Rekonsiliasi Antara Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Ternyata Tukul Arwana Sering Konsumsi Obat-Obatan.
Prakiraan Cuaca Selasa 5 Oktober 2021 Wilayah Bogor dan Sekitarnya